Hadapi Badai PHK, Disnaker Jateng Berbenah Demi Investasi

Istimewa
Istimewa

Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK tengah mengguncang dunia industri Jawa Tengah. Tahun 2024 ini saja, provinsi yang terletak di tengah pulau Jawa ini, menempati posisi teratas jumlah pekerja terkena PHK dengan angka 14.767 kasus.


Menyoroti ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jawa Tengah Ahmad Aziz mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan semua lini di bidang industri supaya dampak PHK tidak berlarut-larut dan menjadikan masalah baru kemudian hari. 

"Ya, kita harus segera bangkit meningkatkan industri agar tidak goyah diterpa PHK. Semuanya butuh kita perbaiki jangan sampai justru terpuruk dan industri rugi hanya karena tidak siap," kata Aziz, Selasa (1/10). 

Industri di Jawa Tengah, menurut Aziz, tahun 2024 ini tumbuh cukup baik dan mendapatkan investasi juga lumayan tinggi. Capaian itupun tahun depan sudah terlihat akan meningkat hasilnya lebih bagus. 

Pihak pemerintah provinsi Jawa Tengah setelah melakukan evaluasi atas permasalahan bersama pihak-pihak terkait, siap akan turun dengan mempersiapkan dan menyusun kebijakan beserta langkah baru terutama dalam bidang industri. 

"Kan habis ini akhir tahun kita lakukan evaluasi bersama. Nah, baru kemudian akan dipersiapkan kebijakan baru yang sesuai agar memperbaiki perekonomian industri dan investasi di Jawa Tengah untuk mempersiapkan tahun 2025," terang Aziz.