Hingga Agustus 2022, Jasa Raharja Telah Serahkan Santunan Kecelakan Rp 18,7 Miliar

Kepala Jasa Raharja Kantor Perwakilan Semarang, R. Soeko Agung Prasetyo menyampaikan kinerja pelayanan santunan dan jumlah penyerahan santunan yang telah dilakukan sampai dengan Agustus Tahun 2022.


“Penyerahan jumlah santunan Jasa Raharja yang telah diserahkan periode sampai dengan Agustus 2022 mencapai Rp 18.7 miliar dari sebanyak 880 korban, dimana penyerahan santunan ini naik 29.5 persen aktivitasnya dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Soeko, dalam siaran persnya, Jumat (30/9).

Ia mengatakan hal tersebut dirasa cukup mengkhawatirkan serta perlu adanya upaya bersama seluruh stakeholder agar upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas dapat berjalan secara optimal dan dapat menurunkan angka kecelakaan.

Kanit Gakkum Polrestabes Semarang, AKP Adji Setiawan menyampaikan dari data kecelakaan IRSMS dapat disimpulkan ada beberapa tempat yang harus menjadi perhatian bersama. Tempat tersebut antara lain Jalan Silayur, Ngaliyan, Jalan Imam Suparto atau Sigar Bencah, dan daerah Meteseh, Tembalang. 

Kondisi jalan turunan tajam dikarenakan daerah tersebut merupakan perbukitan, yang membuat banyak truk bisa mengalami rem blong pada jalur turunan. Hal ini tentu saja menyebabkan daerah tersebut menjadi daerah rawan kecelakaan.

“Diharapkan semua stakeholder dapat meningkatkan koordinasi untuk sama-sama berupaya mengurangi angka laka lantas sesuai kewenangan masing-masing instansi,” terang Adji.

Dharmawan selaku pihak dari Jasa Marga menyatakan bahwa perilaku pengemudi sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan terutama di jalan tol. Parahnya kerusakan pada kendaraan akibat kecelakaan menunjukkan bahwa tidak adanya tanda-tanda usaha pengereman yang dilakukan oleh pengemudi sebelum kecelakaan terjadi. 

“Kami terus menghimbau kepada para pengemudi untuk segera beristirahat bila mulai lelah dan mengantuk pada rest area yang telah kami sediakan,” ungkapnya.

Dengan adanya forum dan kegiatan diskusi ini, ia berharap bisa menjadi wadah silaturahmi, koordinasi serta menjalin komunikasi yang lebih erat sehingga setiap stakeholder secara bersama-sama dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pencegahan kecelakaan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

“Ini tentu akan memberikan dampak positif dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas di Kota Semarang,” pungkasnya.