Hitungan Detik Ludes, Video Emak-emak Serbu Minyak Goreng Kemasan di Swalayan di Salatiga Heboh

Minyak goreng yang dipajang Swalayan Superindo Jalan Jenderal Soedirman Salatiga, ludes dalam hitungan detik diserbu emak-emak, Rabu (16/2).
Minyak goreng yang dipajang Swalayan Superindo Jalan Jenderal Soedirman Salatiga, ludes dalam hitungan detik diserbu emak-emak, Rabu (16/2).

Sebuah video menampakkan sekelompok emak-emak menyerbu rak minyak goreng yang dipajang Swalayan Superindo di Jalan Jenderal Soedirman Salatiga, ludes dalam hitungan detik membuat heboh, Rabu (16/2).


Minyak goreng kemasan 1 kilogram dan 2 kilogram beragam merek itu, tak hanya di tata apik di rak khusus minyak goreng tapi juga di sebuah kardus yang diletakkan di lantai.

Tampak seorang satpam berupaya mengarahkan ibu-ibu untuk mengambil satu saja. Namun, imbuhan itu tidak dihiraukan.


"Satu-satu," teriakan sang satpam.

Bahkan, ibu-ibu bak semut mendatangi gula itu datang dari beragam penjuru angin. Tak pelak, sang satpam yang seorang diri kuwalahan menghalau puluhan ibu-ibu yang telah menanti sejak pagi.

Asisten Store Leader Swalayan Superindo Salatiga Tina menyebutkan video sekelompok ibu-ibu menyerbu pembelian minyak goreng memang terjadi di area tugasnya tadi pagi.

"Iya, ini video tadi pagi. Kita stik dari malam untuk pembelian bagi masyarakat pagi harinya," ucap Tina.

Pihaknya setiap hari menyetok minimal tiga kali sehari, dengan jedah waktu tertentu.
"Jadi kami jedah waktunya. Dimana, sehari itu bisa kami keluarkan minyak goreng kemasan 12 kartun," tutur Tina. 

Mengetahui video itu, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit yang mengaku terkejut. Ia yang melakukan sidak langsung ke gudang Superindo Salatiga mengingatkan pihak pengelola untuk mementingkan konsumen kalangan rumah tangga.

Pihaknya berharap pihak swalayan Superindo bisa lebih memperhatikan pemerataan dan menghindari sebisa mungkin pembelian oleh pihak-pihak tertentu untuk dijual kembali. 

"Saya harapkan Superindo dan swalayan lain di Salatiga mengutamakan rumah tangga.  Jangan mengutamakan kalangan tertentu, misalnya keluarga staf sendiri atau bahkan untuk dijual lagi," pinta Dance.

Ia pun meminta, Dinas Perdagangan (Disdag) menggilir pembelian secara berkala.