Bagi Theresia Ony, istri mendiang Iwan Boedi, ASN yang dilaporkan hilang percaya bahwa hukum karma itu akan berlaku bagi siapapun yang melakukan pembunuhan keji terhadap suaminya yang jenazah dan motornya dibakar di kawasan marina dan ditemukan oleh Polisi pada (8/9) lalu.
- Polres Purbalingga Ringkus Dua Pengguna Sabu
- Pelaku Dijanjikan Sukses Fee dan Mobil Jika Berhasil Membunuh Rini Wulandari
- Polresta Surakarta Amankan 46 Pemuda Terlibat Aksi Tawuran di Clolo Mojosongo
Baca Juga
Saat RMOLJateng melakukan wawancara di rumahnya kawasan Tembalang Selatan 3, Banyumanik kota Semarang, Ony sapaan akrabnya sempat menitikan air mata saat menceritakan hari hari terkahir bersama suaminya pada (24/8) pagi hari.
"Bapak sempat salah uniform saat berangkat. Berhubung saya sedang merias diri karena ada keperluan, tidak sempat mengantarkan sampai pagar rumah," ungkap Ony.
Ony yang keseharianya berprofesi sebagai juru rias ini tidak ada firasat apapun saat Iwan Boedi berangkat bekerja.
Ia hanya pamit akan mengisi acara dan menjadi narasumber di Hotel Grasia Semarang. Begitu malam tiba dan Iwan Boedi belum juga pulang, Ony langsung panik karena saat itu HP-nya sudah tidak bisa dihubungi lagi.
"Begitu suami saya hilang pada (24/8), keesokan harinya ditemani adik, saya melaporkan ke SPKT Polrestabes Semarang," imbuhnya.
Hari demi hari Ony terus menantikan kabar dari Polisi, hatinya terguncang bersama ke empat anaknya saat mendapati fakta bahwa mayat dan motor yang terbakar di marina identik dengan tes DNA yang dikeluarkan oleh Laboratorium Forensik.
Saat itu Ony sempat limbung merasa dunia telah berakhir, namun hal itu ia buang jauh-jauh karena ia berpikir semua harus tetap berjalan mengingat masa depan ke empat anaknya.
Ia lebih menyerahkan diri kepada Tuhan, karen Ony yakin bahwa tangan Tuhan akan bekerja untuk membantunya termasuk menemukan pelaku pembunuhan suaminya.
"Saya yakin pelaku pembunuhan suami saya akan menerima karma, cepat atau lambat pasti akan tertangkap. Saya serahkan semua pada pak Kapolrestabes yang saya yakin dapat menangkapnya," pungkasnya.
Ony dan keluarga hingga sampai saat ini belum menerima jasad jenasah suaminya. Ia berprinsip bahwa keluarga baru mau menerima jenasah setelah pelaku pembunuhan tertangkap.
Rencananya jenasah Iwan akan disemayamkan di rumah duka RS Elisabeth sebelum nantinya suaminya dimakamkan di TPU Salaman Mulyo Semarang Barat.
- Pemuda di Kendal Tewas dengan Luka Lebam
- Bejat, Ayah Setubuhi Anak Kandung Sejak 2009 Hingga Kini Menginjak Usia 16 Tahun
- Wali Kota Gibran : Aksi Klitih Tidak Akan Dapat Ruang di Solo, Biar Disikat Pak Kapolres