Isu Ditutup, Pengunjung Wisata Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda Menurun Hingga 50 Persen

Beredarnya isu terkait penutupan obyek wisata air terjun Jumog berimbas pada penurunan jumlah pengunjung di lokasi wisata andalan Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar. 


Kabar penutupan objek wisata air terjun Jumog dan Telaga Madirda beredar di media sosial beberapa hari belakangan ini. 

Manajer Air Terjun Jumog, Fahri Aristiyanto sampaikan imbas dari kabar hoax tersebut membuat jumlah pengunjung menurun drastis hingga 50 persen. 

Bahkan sekitar 10 Biro Wisata juga membatalkan kunjungan mereka ke kawasan yang berada di lereng gunung Lawu ini karena kabar hoax tersebut. 

"Karena berita yang tersebar di media sosial, pengunjung turun drastis hampir 50 persen," jelasnya kepada wartawan, Rabu (8/3) siang.

Biasanya pengunjung di waktu libur akhir pekan minimal 2000 pengunjung, namun pada weekend kemarin pengunjungnya hanya 1200 orang. 

Pastinya dengan penurunan jumlah wisatawan membuat kawasan wisata tersebut juga mengalami penurunan pendapatan hingga puluhan juta perharinya. 

Nominal tersebut dihitung dari jumlah penjualan tiket yang dibandrol Rp. 15 ribu untuk hari biasa dan Rp. 20 ribu untuk weekend dan libur nasional. 

"Yang terdampak bukan hanya wisatanya namun juga UMKM dan pedagang kecil yang ada di lokasi juga mendapatkan imbasnya," ucapnya. 

Untuk itu pihaknya menggandeng akun-akun media sosial besar untuk mempromosikan kembali kawasan wisata air terjun Jumog dan Telaga Madirdo. 

"Bahwa kawasan wisata ini tidak tutup dan aman untuk dikunjungi," imbuhnya. 

Terpisah Badan Pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, Agung Sutrisno jelas menyayangkan berita hoax tersebut dan berharap masyarakat tidak termakan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya. 

Menurutnya pemberitaan itu jelas merugikan banyak pihak. Tidak hanya wisatanya sepi pengunjung tapi juga  berdampak dengan pedagang juga pengelola parkir. Mereka masyarakat yang mencari nafkah di kawasan tersebut. 

"Saya sampaikan tidak ada penutupan wisata air Terjun Jumog dan Telaga Madirda. Tetap buka seperti biasa," tandasnya. 

Preti, warga Jumog yang sehari-hari ngojek di wisata Jumog mengaku pendapatannya menurun drastis. Preti mengantar pengunjung dari lokasi parkir ke pintu masuk Jumog dengan tarif Rp. 5 ribu. 

"Beberapa hari ini sepi, dari tadi pagi baru ngantar satu pengunjung. Biasanya dapat paling sedikit Rp. 80 ribu perharinya," pungkasnya.