Jadikan Kampus Pencetak Ners dan Bidan, UMKU Kudus Luluskan Profesi Berkualitas

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus menjalani sumpah Profesi Bidan dan Profesi Ners di ruang serba guna kampus setempat. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus menjalani sumpah Profesi Bidan dan Profesi Ners di ruang serba guna kampus setempat. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

Peningkatan profesi di perguruan tinggi mutlak dibutuhkan sebagai landasan professional. Sebab untuk memberikan pelayanan terbaik, diperlukan peningkatan pengetahuan.

Penegasan itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah, Hj Sumarsih, dihadapan 69 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus usai menjalani sumpah Profesi Bidan dan 145 Profesi Ners, di ruang serba guna kampus setempat, Rabu (1/5).

Menurut Sumarsih, pelayanan bidan mencakup continue of care, layanan bayi dan perempuan ibu hamil. Karena itu, perlu kesadaran dan pemahaman untuk profesi pelayanan, organisasi profesi yang kuat serta adanya sistem pendidikan yang terstandar.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pelayanan DPD Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Jawa Tengah, Sukardjo yang ikut hadir dalam acara itu,  juga menekankan pentingnya komitmen dari sumpah profesi yang telah dijalani puluhan bidan dan perawat.

Menurut Sukardjo, sumpah profesi yang diucapkan harus dicamkan dengan benar, karena sumpah tersebut ada konsekuensi hukum.

“Jika terjadi pelanggaran etika, maka ners (perawat) harus terus meningkatkan kompetensi. Sumpah profesi ini bukan akhir, namun wajib memperkaya keilmuan melalui forum-forum,” paparnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus, Edy Soesanto yang juga Sekretaris PPNI Jawa Tengah, melantik langsung 69 mahasiswa Profesi Ners dan Bidan yang berhasil menyelesaikan studi.

Edy mengapresiasi keberhasilan para mahasiswa profesi usai menyelesaikan studi. Pihaknya berpesan agar para lulusan menjadikan profesi ners, sebagai bentuk ibadah dan memberikan pelayanan profresiona.

“Terus tingkatkan kompetensi, kuatkan softskil dan hargai mereka (orang-orang yang sakit) dengan pelayanan maksimal,” imbuhnya.

Untuk diketahui, agenda angkat sumpah diawali dengan pembacaan surat keputusan oleh Dekan Fakultas Kesehatan kampus setempat. Selanjutnya dilakukan proses angkat sumpah secara berurutan dari Profesi Ners dan Profesi Bidan.