- Satryo Brodjonegoro: Ini Pembenahan Dan Penyesuaian Kementerian
- Kementerian Pendidikan Sains Dan Teknologi Diguncang Oleh Demo ASN
- Undip Akan Kukuhkan 36 Guru Besar
Baca Juga
Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Sainstek), Stella Christie membagikan strategi menembus universitas luar negeri, melalui kanal kanal YouTube Kemendiktisaintek pada Senin, 9 Desember 2024.
Dalam videonya, yang berjudul berjudul Strategy Session Pendaftaran S1 Ke Perguruan Tinggi Luar Negeri, alumnus Harvard University itu, mempresentasikan dengan baik tentang berbagai upaya yang dapat dipersiapkan para pelajar yang ingin mendaftar kuliah ke luar negeri.
Meski banyak netizen menilai negatif karena lebih mencerminkan influencer daripada seorang Wamen, tapi Stella Christie, sosok yang dekat dengan Generasi Z itu, menyebut bahwa videonya bertujuan untuk memberikan wawasan dan dorongan bagi anak muda.
Tips yang dibagikan Stella merupakan bagian dari tugasnya untuk memberikan informasi dan menyemangati anak bangsa bahwa belajar ke luar negeri merupakan salah satu jalan inklusi untuk menjadi sumberdaya yang mumpuni dan siap berbakti untuk membangun negeri.
Sebagaimana disampaikan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Simatupang, “Apa yang dilakukan Stella adalah memberikan edukasi bagi anak bangsa yang ingin mengenyam pendidikan di luar negeri”.
Menurut Togar, sebagai Wamendikti, Stella tengah bekerja dan berusaha menggali potensi pendidikan tinggi di Indonesia sebagai media pendidikan utama untuk menempa anak bangsa agar menjadi sumberdaya manusia yang berdaya bagi pembangunan negerinya dan siap bertanding dengan tantangan global.
Dan menurutnya, tidak ada yang salah jika harus memilih pendidikan di luarnegeri sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Dalam pendidikan ada prinsip apa yang kita sebut sebagai kesempatan, ‘kan kita harus inklusif baik masyarakat kita yang memang mau mendalami di dalam negeri ataupun di luar negeri,” kata Togar kepada awak media di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).
Togar menambahkan bahwa sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo untuk mencetak sumber daya manusia yang bertalenta di bidang sains dan teknologi, maka mereka yang memiliki talenta harus didorong untuk bisa menembus seleksi pendidikan di luar negeri, khususnya kampus-kampus elite ivy league.
Mengirimkan pelajar Indonesia ke luar negeri untuk belajar sains dan teknologi telah menjadi janji Prabowo sejak masih berkampanye. Menurut Prabowo, program ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
- BPKPAD Sukoharjo Terapkan Tarif PBB 0,07% Untuk Lahan Produksi Pangan
- Tanggul Sungai Cabean Di Karangawen Jebol, Wilayah Guntur Terancam Terkena Banjir
- Paduan Suara Perkuat Harmoni Sosial Dan Kesatuan Antar Umat Beragama