Jakarta - Indonesia saat ini sedang menguji coba kapal tempurnya yang baru, Kapal Republik Indonesia (KRI) Brawijaya (320) setelah mengambilnya dari dok kapal La Spezia di Italia. Sementara KRI Siliwangi masih berada berada di dok kapal yang sama yang berada di distrik Muggiano.
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
- Potong Tumpeng, Bupati Yuli Hastuti Tandai Peringatan Hari Kartini Ke-146
- Tazkiyyatul: Semoga Kita Bisa Berkontribusi Pada Negara
Baca Juga
KRI Brawijaya dan KRI Siliwangi adalah kapal tempur serbaguna atau Multipurpose Combat Ship Pattugliatore Polivalente d'Altura yang berarti Kapal Patroli Lepas Pantai Serbaguna (Multipurpose Offshore Patrol Vessel atau MCPS/PPA). Kompas menyebutnya sebagai kapal terbesar yang pernah dioperasikan oleh TNI-AL.

Kapal tempur TNI-AL ini adalah hasil pembelian dari Fincantieri. Sebagaimana dilansir oleh navalnews.com. awalnya kapal ini dibuat atas pesanan Angkatan Laut Italia untuk masuk ke dalam armada Light Plus. Keduanya sudah dinamai Marcantonio Colonna dan Ruggiero di Lauria.
Perkembangan selanjutnya justru membuat keduanya berjodoh dengan Indonesia setelah terjadi kesepakatan antara kedua negara. Kedua kapal tempur itu dibeli dengan harga sebesar €1.18 miliar dalam kontrak pembelian pada Maret 2024.
Keduanya dinamakan ulang menjadi KRI Brawijaya (dengan nomor lambung 320) dan KRI Prabu Siliwangi (dengan nomor lambung 321) pada 29 Januari 2025 kemarin. Jadwal penyerahan kepada Indonesia adalah pada 2025.
Melansir dari indomiliter.com, kedua anggota armada Republik Indonesia ini dilengkapi dengan radar AESA Kronos dual band, pelacak target berbasis emisi inframerah/elektro-optik (IRST) dan combat managemet system (CMS), dengan perangkat pengendali tembakan atau fire control system (FCS) canggih NA-30S MK2.

Diketahui bahwa NA-30S MK2 adalah sistem kendali senjata multisensor atau multi sensor weapon control system generasi terbaru dalam mengendalikan senjata modern saat menghadapi ancaman udara/permukaan konvensional dan asimetris dengan waktu reaksi yang lebih singkat.
Kedua kapal juga memiliki kemampuan radar dual-band (X and Ka) naval tracking dengan desain antennae stealth yang menggabungkan akurasi pelacakan tinggi dengan kinerja jangkauan yang ditingkatkan. Baik X dan Ka band diproses untuk mengoptimalkan kinerja pelacakan sesuai dengan target.
X band (pita frekuensi) berperan untuk tujuan pencarian dan akuisisi, deteksi dan pelacakan jarak menengah hingga jauh dengan pemrosesan yang andal dalam kondisi cuaca buruk. Di sisi lain, Ka band berperan untuk menangani target dekat dan ancaman terbang rendah dengan akurasi tinggi.
Ka band dengan lebar pancaran yang sangat sempit, sangat cocok untuk mengukur target pada ketinggian rendah, tanpa mengalami interferensi multi-jalur. Sistem ini dapat dilengkapi dengan konsol multifungsi khusus atau dapat dikontrol oleh konsol mana pun dalam CMS Leonardo SADOC MK.4.
Dengan hadirnya 2 kapal tempur baru dalam armadanya, maka Indonesia sudah menambah kapasitas dan kemampuannya dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara dan bangsa.

- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak