Jateng Setuju Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung penerapan syarat vaksin booster untuk pelaku perjalanan saat mudik lebaran 2022. Selain mendukung percepatan vaksinasi booster, syarat itu dinilai bagus untuk keamanan.


“Syarat itu bagus, selain mendorong percepatan vaksinasi, juga untuk keamanan mudik,” ujar Ganjar, usai penyampaian LKPJ 2021 di Gedung DPRD Jateng, Selasa (29/3).

Dengan kebijakan tersebut, masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin booster. Sehingga tak perlu mengantre lebih lama lagi.

“Kalau pemerintah sudah membuka bahwa vaksin booster bisa dipakai untuk siapapun tidak ngantri urutan dari lansianya dulu tapi siapa boleh,” ujarnya.

Dia meyakini, masyarakat saat ini juga lebih banyak yang memiliki kesadaran untuk lebih sehat dengan vaksinasi. Maka Ganjar menilai, syarat vaksin booster untuk pemudik sangat bagus.

“Dugaan saya akan banyak orang mau. Karena mereka yang punya kesadaran tinggi untuk sehat udah banyak dan itu cara bagus menurut saya biar lebih aman,” tegasnya.

Pihaknya juga telah meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadan dan Lebaran 2022. Selain skenario antisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, juga disiapkan skenario menghadapi mudik.

“Satu, tentu Covid-19 masih ada,  maka kita mintakan sebentar lagi bulan puasa yuk kita jaga prokes, yang solat tarawih boleh tapi prokesnya dijaga, takmir dan panitia Ramadhan agar menyiapkan,” katanya.

Dia meminta masyarakat untuk menahan diri melaksanakan Buka Puasa Bersama. Tujuannya, kata Ganjar, agar pelaksanaan ibadah bersama tetap lancar dengan prokes yang diterapkan.

“Buka bersamanya nggak usah dulu jadi ibadah bersamanya bisa berjalan dengan baik prokesnya terjaga,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900 ribu kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah. Artinya, jutaan orang akan masuk saat lebaran 2022.

“Maka kita mesti menyiapkan seperti skenario sebelumnya, tapi lagi-lagi soal prokes mesti kita siapkan,” katanya.

Sementara terkait harga bahan pokok yang fluktuatif,  pihaknya terus memantau. Beberapa komoditas harganya masih terkendali. Dia mengaku terus berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait harga minyak curah agar proses penyaluran dipermudah dan dipercepat.

“Kalau yang Rp 23.000 dan bermerek kan sudah banyak, saya kira udah banjir lah itu ya. Tapi yang masyarakat kecil yang bisnis dan ukm butuh minyak harga murah, saya kira yang Rp 14.000 itu mesti diselesaikan. Kemarin saya sudah bicara dengan pak menteri sih,” tandasnya.