Jenazah Bocah di Grobogan Akan Diotopsi

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Hasibuan.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Hasibuan.

Mendapat aduan tentang adanya dugaan penganiayaan terhadap Sherly Margareta (12), Senin (27/12) malam, Sat Reskrim Polres Grobogan segera menindaklanjuti aduan tersebut dengan mendalami kasus penganiayaan tersebut.


Untuk membuktikan hal tersebut, tengah dilakukan penyelidikan. Yakni memeriksa sejumlah saksi, dan melaksanakan autopsi jenazah korban.

“Untuk saat ini kami dalam tahap melakukan klarifikasi dengan memeriksa beberapa saksi. Termasuk teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini. Seperti bidan desa atau tukang pijet yang mengobati korban. Tidak menutup kemungkinan pihak sekolah juga akan kita mintai keterangan,” jelas AKP Hasibuan, Rabu (29/12). 

Pada mulanya ayah korban, Pujiyanto, berusaha mengikhlaskan kepergian puterinya namun ketika mengingat rintihan puterinya saat mengigau, menyebut nama-nama anak yang menyakiti puterinya, membuatnya merasa tak tenang.

"Sherly mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya sehari setelah menerima raport, tepatnya hari Minggu (19/12), namun pada hari itu masih sempat menghadiri ultah temannya di Sumber Jatipohon," ujarnya.

Kematian siswa kelas VI SDN 5 Karangrejo, di Kecamatan/Kabupaten Grobogan seusai pulang dari merayakan ulang tahun temannya mencurigakan. Adanya dugaan kematian korban akibat penganiayaan, orang tua korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Grobogan.