Jepara Dipuji Sebagai The World Carving Center, PJ Bupati Jepara Bangga Dan Mengapresiasi Malaysia

Direktur Malaysian Timber Industry Board, Norazli Bin Ismail (Kiri) Menerima Cinderamata Dari PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta. Arif Edy Purnomo/RMOLJawaTengah
Direktur Malaysian Timber Industry Board, Norazli Bin Ismail (Kiri) Menerima Cinderamata Dari PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta. Arif Edy Purnomo/RMOLJawaTengah

Nama Kabupaten Jepara sebagai sentra ukir yang telah dikenal di dunia, memantik minat Lembaga Perindustrian Kayu Malaysia untuk menimba ilmu dan kecakapan kepada para perajin ukir ukiran di Bumi Kartini. 


Tentu saja kedatangan tamu kehormatan dari Malaysian Timber Industry Board ini, disambut hangat para pelaku usaha mebel ukir Jepara. Dalam kunjungan itu, lembaga perindustrian kayu dari Negeri Jiran Malaysia, menimba ilmu dan bertukar pandang untuk kemajuan di sektor industri mereka. 

Bertempat di Pendopo R.A. Kartini Jepara, delegasi asal Malaysia disambut hangat oleh PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta. Tak ketinggalan, kepala perangkat daerah terkait, para Asosiasi Industri dan Profesi yakni KADIN, HIPMI, APKJ dan Asephi serta tamu undangan yang hadir, Jumat (10/5).

Pj Bupati Jepara mengucapkan terima kasih atas lawatan Lembaga Perindustrian Kayu Malaysia di Jepara. Selain itu, mengapresiasi tamu kehormatan dari Malaysia atas pengakuan posisi Jepara sebagai The World Carving Center. 

“Kami mengekspor produk ukiran dan furniture dari kayu ke hampir 100 negara. Sedangkan nilai ekspor produk ini paling dominan di antara seluruh komoditas ekspor dari jepara,” terang Edy di Pendopo Kabupaten Jepara.

Edy menjelaskan, total nilai ekspor Jepara adalah USD659.2 juta Amerika Serikat (AS). Dari jumlah itu, USD302.7 juta disumbang oleh produk furniture dari kayu. Selain itu masih ada produk kriya dari kayu USD5.8 juta dan kayu olahan USD10.6 juta. 

“Kontribusi besar yang disumbang dari industri ukir dan furniture dari kayu sebagai pilar utama perekonomian daerah jepara, mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari rata-rata provinsi Jawa Tengah dan nasional,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Malaysian Timber Industry Board, Norazli bin Ismail mengatakan, industri pengolahan kayu di Malaysia saat ini sedang bertumbuh. Selain itu, mereka berkeinginan seperti perkembangan produksi kayu di Indonesia khususnya di Jepara.

“Tujuan kami hadir disini (Jepara) untuk  menimba ilmu dan bertukar pandangan bagi pembangunan ekonomi,” ujar Norazli yang juga ketua delegasi.

Norazli mengakui bahwa Indonesia merupakan negara pengimpor ke 2 terbesar dalam produk kayu.

“Saya berharap agar kedepannya dapat kita bangun kerjasama antara agensi-agensi bagi kedua negara yakni Indonesia dan Malaysia," harapnya.