Jokowi Minta Petani Modernisasi Alat Pertanian

Jokowi mengajak mereka agar melakukan modernisasi alat produksi pertanian seiring kemajuan jaman.


Hal ini diungkapkan saat bertemu dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah di GOR Diponegoro, Sragen, Rabu (4/3).

Salah satunya modernisasi untuk alat pengering dan penggilingan padi.

Selama ini, ujar Jokowi, para petani mengeringkan padi dengan cara tradisional dan tergantung dengan panas matahari.

"Jaman sudah modern, beli alat dryer untuk mengeringkan padi. Penggilingan padi harus punya punya alat dryer (pengering) agar hasilnya bagus termasuk membeli alat-alat packaging agar produk beras petani punya harga jual tinggi," pesan Jokowi.

Jokowi mengatakan, tujuan membeli  mesin pengering padi dan jagung, adalah memperbaiki kualitas.

"Jangan sampai terlampaui juga oleh Laos dan Kamboja. Jika belum ada dana coba cari pinjaman di bank dong. Kasih nama apa gitu produk berasnya setelah di packaging agar terkenal," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu penjual pupuk asal Sumberlawang Sragen Slamet Supriyadi mengeluhkan jika selama ini pupuk subsidi selalu kurang. Bahkan musim tanam ini pupuk subsidi di Sragen kuotanya dikurangi sekitar sepertiga, sementara itu pupuk non subsisi harganya terpaut jauh dengan subsidi. Alhasil, banyak petani yang mengeluh.

"Pupuk bersubsidi sangat kurang pada musim tanam ini. Petani mengeluh pupuk subsidi kurang. Kalau beli urea subsidi setiap 50 kg harganya Rp90 ribu, tapi non subsidi 10 kg saja harganya Rp60 ribu," keluhnya.

Mendengar keluhan tersebut Jokowi sampaikan nanti akan diteruskan pada  kementerian terkait. Setelah tanggal 17 nanti Jokowi alan mengumpulkan Gapoktan, Perpadi dan juga Bulog untuk membahas permasalahan pertanian.