Kabupaten Batang Kekurangan Ratusan Guru Kelas SD

Kepala Bidang Ketenagaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Arief Rohman mengakui adanya krisis tenaga pengajar atau guru.


"Sejumlah kekosongan meliputi guru kelas untuk sekolah dasar (SD) dan guru mata pelajaran (mapel) Sekolah Menengah Pertama (SMP)," katanya di ruang kerjanya, Senin (14/11). 

Ia merinci sejumlah 239 guru kelas SD dalam kondisi kosong. Kemudian, sejumlah 60 guru mapel SMP kosong. 

Untuk mengatasi  kekosongan itu, Arief menyebut selama ini pihak disdik memaksimalkan jam mengajar guru. Beberapa guru merangkap kelas. 

"Bahkan kalau masih kekurangan guru, kepala sekolah ikut turun untuk mengajar," katanya. 

Selain kekurangan guru, Ketua PGRI Batang itu menyebut laju pensiun PNS Guru juga cukup banyak. Tiap bulan ada 25-30 guru PNS pensiun. 

Pihaknya saat ini sedang mencari formula untuk memenuhi kebutuhan guru baru. Kemungkinan formula itu baru terlaksana dalam dua tahun ke depan. 

Arief menyebut pengisian kekurangan guru tidak beriringan dengan pengangkatan guru honorer menjadi PPPK. Sebab, saat ini PPPK untuk guru honorer saat ini yang sudah mengajar. 

"Jadi meski ada pengangkatan PPPK itu jumlah guru tetap, tidak tambah," jelasnya. 

Sebelumnya, kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Batang, Supardi menyebut formasi 815 PPPK guru pada 202 diisi peserta tahun lalu yang sudah memenuhi passing grade. Pendaftaran PPPK guru sudah dimulai pada 31 Oktober 2022 sampai 13 November 2022. 

Supardi mengatakan meski sudah memenuhi passing grade, namun para guru tetap harus mendaftar. Lalu, pihaknya akan mengecek persyaratan administrasi. 

"Sebenarnya yang memenuhi passing grade 998 orang, tapi untuk tahun ini yang tertampung hanya 815. Sisanya, akan kami tampung dan usulkan tahun depan," jelasnya.