Kampanyekan Misi GNRM, Warga Kudus Serius Diajak Tebarkan Hal Positif di Medsos

Masyarakat Kabupaten Kudus diajak menjadi duta Gerakan Nasional Revolusi Mental menebarkan hal positif dan kebaikan melalui media sosial.
Masyarakat Kabupaten Kudus diajak menjadi duta Gerakan Nasional Revolusi Mental menebarkan hal positif dan kebaikan melalui media sosial.

Masyarakat Kabupaten Kudus diajak menjadi duta Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) menebarkan hal positif dan kebaikan melalui media sosial. Ajakan tersebut dipilih, karena generasi muda saat ini tidak bisa dijauhkan dari dunia digital.


Ajakan itu dilontarkan Deputi Peningkatan Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, saat menghadiri pelatihan positif bermedia sosial di Hotel Griptha Kudus, Senin (26/8).

Dalam kesempatan itu, Warsito mengajak ratusan peserta pelatihan bijak bermedia social, untuk menyebarluaskan hal positif melalui media sosial.

 “Praktik baik maupun hal-hal positif bisa dipotret dan dibuatkan narasinya untuk disebarluaskan, sehingga bisa mendominasi dunia positif di media sosial,” pinta Warsito.

Warsito menilai bahwa generasi muda saat ini tidak bisa dijauhkan dari dunia digital. Melalui informasi di media social, menurut bisa menjadi perhatian pemerintah karena menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi karakter jati diri bangsa.

“Kita tidak bisa membuat benteng perlindungan dalam bentuk fisik, karena masuk ke kamar melalui gawai atau Hp ke generasi muda Tanah Air,” terangnya.

Upaya lain yang mungkin dilakukan, kata Warsito, yakni membentengi mereka melalui penguatan karakter dan jati diri bangsa. Hal itu sudah diprogramkan pemerintah melalui program GNRM, yang substansinya untuk menguatkan jati diri dan karakter bangsa.

Untuk menjalankan program tersebut, maka Kementerian PMK menggandeng Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjalankannya. Caranya dengan mengadakan berbagai kegiatan berdampak positif untuk masyarakat.

Sejumlah kegiatannya berupa aksi penanaman pohon di lingkungan sekolah Muhammadiyah, pemberian makanan sehat untuk anak-anak, pelatihan positif dalam menggunakan media social. Kemudian pelatihan kewirausahaan untuk takmir masjid yang berlangsung 24-25 Agustus 2024.

 “Sementara kali ini adalah bagaimana memberikan pelatihan kepada para peserta untuk bijak dalam bermedia sosial. Tidak menebarkan hoaks, dan kata-kata yang disebarkan substansinya juga positif,” paparnya.

Di lain pihak, Ketua PD Muhammadiyah Kudus Noor Muslikhan mengharapkan peserta pelatihan mengedepankan akhlaqul karimah dalam bermedia sosial. Sedangkan orang tua juga bisa ikut menjadi pengendali anak-anaknya dalam bermedia sosial.

“Saat ini juga ada aplikasi yang bisa mengendalikan aktivitas media sosial generasi muda, sehingga tidak terpengaruh dengan informasi yang negatif dan bijak dalam memanfaatkannya,” imbuhnya.

PD Muhammadiyah Kudus mengharapkan peserta pelatihan mengedepankan akhlaqul karimah dalam bermedia social.

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus Zulfa Kurniawan menambahkan, peserta pelatihan yang barus saja mengikuti pelatihan juga bisa mengendalikan diri tidak menyebarkan informasi negatif.

“Mereka juga dituntut untuk bisa memulai menyebarkan informasi yang positif agar media sosial dipenuhi dengan informasi yang bermanfaat untuk semua pihak,” tukasnya.