Kapolda Jateng : 9 Korban Dukun Banjarnegara Mati Lemas Diduga Diracun

Tim DVI Polda Jawa Tengah dan Satreskrim Polres Banjarnegara, terus mengembangkan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet Tohari (45), yang mengaku Dukun Pengganda Uang.


Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi, mengatakan, dari hasil pemeriksaan jenasah sementara, Tim DVI Polda Jawa Tengah, menduga penyebab kematian para korban kekejian Tohari karena diracun. "Kita temukan botol bekas air mineral di dalam liang dimana jenasah dikubur. Dari hasil pemeriksaan, penyebab kematian karena lemas (diracun). Namun, untuk jenis racunnya, kita tunggu laporan Tim DVI," terang Irjen Pol Ahmad Lutfi, Rabu (5/4) di Mapolda Jawa Tengah.

Selain itu, Kapolda menjelaskan, hingga saat ini, ada 12 jenasah yang ditemukan di area hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. "Pertama kali diintrogasi, tersangka mengaku membunuh 5 orang. Namun, setelah dilakukan penggalian, ditemukan 9 jenasah. Kemudian besoknya kita temukan lagi satu jenasah. Kemarin terakhir kita temukan dua jenasah laki laki dan perempuan dalam satu liang lahat. Jadi total ada 12 jenasah," tambah Kapolda.

Namun demikian, Sat Reskrim Polres Banjarnegara masih terus melakukan pengembangan dan penyidikan terhadap tersangka. "Dengan ditemukannya 12 jenasah tersebut, kita terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Tidak menutup kemungkinan, jumlahnya masih dapat bertambah, mengingat perbuatan tersangka sudah dilakukan sejak tahun 2020," kata Irjen Lutfi.

Sebelumnya, Kapolres Banjarnegara, Akbp Hendri Yulianto, mengatakan, modus yang dilakukan tersangka dengan mengaku dapat menggadakan uang melalui media sosial. Kasus pembunuhan tersebut terungkap, dari seorang anak salah satu korban atas nama Priyanto warga Sukabumi yang melaporkan ayahnya hilang di rumah Mbah Slamet.

Dari laporan tersebut, petugas mengamankan Slamet Tohari yang kemudian mengakui perbuatannya.