Universitas Diponegoro (Undip) akhirnya memberikan penjelasan resminya usai kasus bunuh diri mahasiswi Fakultas Kedokteran viral. Pihak kampus menjelaskan beberapa hal tentang kasus ini.
- Kebakaran SPBU Bulakan, Damkar Sukoharjo Kerahkan 2 Unit Mobil Pemadam
- Media Besar Turut Bersaing Dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024
- Warga Perumahan Puri Mondoteko Rembang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Baca Juga
Informasi ini dikeluarkan resmi melalui Siaran Pers dari pihak Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Humas Undip. Terdapat beberapa poin penting dari kampus menanggapi isu perundungan seperti berita-berita di media massa.
Namun, secara tegas, Undip membantah mahasiswi-nya itu menjadi korban perundungan di dalam kampus. Kepala UPT Humas Undip Utami Setyowati menjelaskan, pihaknya atas nama kampus mengucapkan belasungkawa ke pihak keluarga.
Pihaknya juga mengklarifikasi informasi dari hasil penyelidikan, "TIDAK BENAR" kasus perundungan terjadi di kampus.
"Kami pertama-tama menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhumah. Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dugaan perundungan, dari investigasi internal kami, hal tersebut, tidak benar," jelas Utami, mengutip keterangan pers diterima, Kamis (15/08) siang.
Poin berikutnya, Undip memastikan almarhumah meninggal karena gangguan kesehatan. Pihak kampus pun telah memberikan pendampingan untuk memantau kondisi bersangkutan selama proses pendidikan. Atas pertimbangan ini pula, almarhumah sempat akan mengundurkan diri.
Namun, statusnya terikat sebagai penerima beasiswa yang dibatalkan sendiri oleh pihak bersangkutan.
Pihak kampus Undip juga akan terbuka dengan pihak-pihak luar jika meragukan fakta-fakta hasil investigasi. Namun, Undip secara tegas menyatakan di dalam pendidikan kampus menjunjung Nir Perundungan (Zero Bullying).
Termasuk menanggapi surat dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes), tim Fakultas Kedokteran Undip dan RSUP Dr Kariadi akan melakukan pertemuan untuk koordinasi dan klarifikasi kepada Dirjen.
"Kami siap berkoordinasi dengan pihak mana pun untuk klarifikasi, mendiskusikan, dan melakukan penanganan lebih lanjut," kata Utami.
Peliputan RMOLJawaTengah tentang kasus ini dapat dibaca melalui tautan berikut ini:
Mahasiswinya Bunuh Diri Diduga Depresi Akibat Dirundung, Undip Belum Bisa Beri Informasi Resmi
Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Program Spesialis Anestesi Undip
Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dan pernah terbersit untuk mengakhiri hidup, segera ceritakan kepada orang terdekat dan minta pertolongan professional seperti psikolog, psikiater, dan klinik kesehatan mental.
- Perhutani Blora Libas 40 Hektar Tanaman Tebu Milik Warga
- PP dan GRIB Bentrok di Blora, Ini Penyebabnya
- Perkara Pengusiran Khabib Nurmagomedov Dari Pesawat Frontier Airlines