Kedutaan Arab Saudi di Lebanon mengeluarkan pernyataan resmi meminta warganya segera meninggalkan wilayah tersebut dan menghindari daerah mengalami konflik bersenjata.
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China
- Al-Izhar Pondok Labu Raih Piala Tertinggi Di Inggris
- Ke Singapura, Retno Bawa Agenda Penanggulangan Teroris Hingga Perundingan RCEP
Baca Juga
"Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Lebanon memperingatkan warga kami yang terhormat untuk tidak hadir dan mendekati daerah yang menyaksikan konflik bersenjata," bunyi pernyataan itu, yang dikeluarkan pada Jumat (4/8) malam waktu setempat, melalui platform media sosial X, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Meskipun tidak ada daerah spesifik yang disebutkan, namun kedutaan menekankan pentingnya mematuhi larangan perjalanan Saudi ke Lebanon.
Mengutip New Arab, Sabtu (5/8), peringatan ini datang setelah meningkatnya ketegangan di Lebanon, termasuk insiden yang melibatkan pertempuran di kamp terbesar Palestina Ain el-Hilweh di negara itu, pada 29 Juli antara faksi utama Fatah dan kelompok Islam garis keras di kamp tersebut, yang menyebabkan setidaknya 13 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Selain Arab Saudi, Inggris juga telah memperbarui saran perjalanan mereka untuk Lebanon pada tanggal 1 Agustus.
"Warga Inggris diimbau untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke bagian selatan Lebanon, terutama daerah yang dekat dengan kamp Palestina Ain el-Hilweh," bunyi pernyataan tersebut.
Kondisi keamanan yang semakin rentan di Lebanon telah menimbulkan kekhawatiran internasional, dan negara-negara seperti Arab Saudi dan Inggris yang tengah mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi warganya dari konflik bersenjata.
- Viral Tentara Marinir AS Selamatkan Bayi di Tengah Kekacauan di Kabul
- Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan untuk Indonesia
- Sejumlah Kota Di China Terendam Air Karena Hujan Deras