Kementerian Pariwisata mengaktifkan Tim Crisis Center pasca gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) di Lombok Utara, Minggu (5/8).
- Ambulans ACT Masih Bergerak Cari Korban Di Reruntuhan
- Revisi UU Narkotika Mentok Karena Ego Sektoral Lembaga
- Puan Tunggu Kabar Kedatangan Pemimpin Korut Di Pembukaan Asian Games
Baca Juga
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan Tim Crisis Center untuk memantau perkembangan terkini bencana gempa. Sasarannya, memantau 3A yakni Akses, Amenitas dan Atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara di Lombok dan Bali.
Arief menjelaskan tim langsung memantau semua hal yang terjadi di Lombok dan Bali. Termasuk memantau situasi Bandara Lombok International Airport (LIA) dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
"Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali," kata Arief dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/8).
Lebih lanjut Arief mengajak seluruh masyarakat Indonesia mendoakan para korban serta situasi, kondisi di lokasi terdampak gempa di Lombok maupun Bali benar-benar normal dan aman terkendali.
Ia juga meminta masyarakat tidak menyebar informasi tidak benar yang bisa memperkeruh keadaan.
"Semua masyarakat harus membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoax, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," demikian Arief.
- Ambulans ACT Masih Bergerak Cari Korban Di Reruntuhan
- Revisi UU Narkotika Mentok Karena Ego Sektoral Lembaga
- Puan Tunggu Kabar Kedatangan Pemimpin Korut Di Pembukaan Asian Games