Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, meresmikan Taman Pracima Puro Mangkunegaran Solo. Rombongan disambut Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro X.
- Wali Kota Semarang Minta Masyarakat Saling Tenggang Rasa
- Lesung Nusantara Karangnyar Binaan Mantan Bupati Rina Iriani, Kini Makin Eksis
- Tradisi Tuk Panjang Digelar di Kawasan Pecinan
Baca Juga
Lokasi yang sempat menjadi lapangan tenis itu dibangun dengan desain yang terinspirasi dari taman era Mangkunegoro VII sekitar 1920-an dengan desain perpaduan Eropa dan Jawa.
Dalam sambutannya, KGPAA Mangkunegoro X sampaikan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa memiliki berkontribusi dalam menjawab tantangan di era modern ini.
Dimana Pura Mangkunegaran bisa mewujudkan visi untuk membangun wadah dan jembatan yang mempertemukan antara masyarakat dengan Mangkunegaran. Dengan menghidupkan kembali Pura Mangkunegaran sebagai ruang kebudayaan.
"Taman Pracima ini sebagai pusat dan wadah ruang kebudayaan bisa menjadi tempat untuk pengenalan kebudayaan Mangkunegran baik di bidang kuliner, kesenian dan sebagainya," jelas KGPAA Mangkunegoro X, Sabtu (21/1).
Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan pentingnya untuk menjaga budaya agar tetap lestari. Penting sekali untuk mengingat sejarah agar generasi muda mengetahuinya.
Disinilah sekarang bersama Gusti Mangkunegoro X dari Pura Mangkunegaran membangun, merajut kembali generasi muda sebagai masa depan bangsa. Agar kebudayaan tetap sebagai pondasi dalam pembangunan kedepan.
"Saya berharap ini nanti jadi pembangunan berkelanjutan, tidak hanya Pura Mangkunegaran saja tapi untuk kawasan solo secara menyeluruh," imbuhnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebut setelah diresmikan, Taman Pracima akan dibuka untuk umum. Masyarakat bisa masuk dan menyaksikan keindahan Taman Pracima ini.
Pihaknya akan terus bekerja sama dengan Pura Mangkunegaran. Dimana nantinya tempat tersebut akan dipenuhi dengan tempat untuk tarian-tarian, juga galeri, namun masih terbatas.
"Kita akan kerjasama, tempat ini untuk tari-tarian dan galeri. Untuk makanan, bayar," tandas Gibran.
Taman ini lanjut Gibran nantinya juga dibuka untuk umum. Terkait konsep dan aturan (pembayaran) bisa ditanyakan kepada pemilik tempat dalam hal ini Pura Mangkunegaran.
"Ya makan bayar nanti konsep pembayaran dan lain-lain tanya Gusti Bhre (Gusti Mangkunegoro X). Aturannya yang paling paham Gusti bhe selaku pemilik tempat," pungkasnya.
- Candi Prambanan, Borobudur, Pawon dan Mendut Disepakati Kembali Jadi Tempat Ibadah
- Seni Barongan Meriahkan Festival Olahraga Rekreasi di Gor Indoor Batang
- Nguri-Uri Bahasa Panginyongan, Purbalingga Gelar Festival Ngapak