Ketua DPRD Salatiga : Membuka Pikiran Syarat Transisi Perubahan

Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menyebutkan membuka mindset (pemikiran) adalah syarat transisi perubahan. Oleh sebab itu, pentingnya pemangku kepentingan dalam membuka pikiran terkait program merdeka belajar.


Ia menyebutkan, saat ini masa transisi terlebih para pengajar, kepala sekolah, termasuk DPRD. 

"Kepala kita ini masih berpikir romantisme dulu, seharusnya yang merdeka belajar dari guru dulu, tapi kondisi sangat cepat berubah sehingga siswa lebih dulu mengetahui informasi daripada guru," ujar Dance di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Salatiga di Mini Teater Bung Karno Lantai 3 Gedung DPRD, Senin (21/11). 

Ia memaparkan, sumber belajar bukan satu-satunya dari guru. Anak bisa lebih tahu dari sumber lain dan harus menjadi perhatian semua pihak dalam menghadapi Merdeka Belajar. 

Ia mengingatkan kepada Kepala Dinas Pendidikan sekolah penggerak, dan guru penggerak bahwa membuka diri dari ego tidak mudah  

"Bayangkan dulu orang tua dan guru berpesan agar belajar dulu setinggi langit baru bekerja, tapi sekarang anak kecil saja bisa mendapatkan uang puluhan juta, jadi paradigma dulu telah usai. 

Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi meminta Dinas Pendidikan terus berinovasi dalam menyambut program merdeka belajar. 

"Saya menunggu program mas wali mengajar, sehingga anak-anak diberikan sesuatu yang sesuai dengan yang diajarkan guru," tandas Sinoeng. 

Selain itu, lanjut dia, menggaris bawahi, efektivitas belajar hanya empat jam, sehingga ia tidak sepakat jika semua tanggung jawab mendidik anak dilimpahkan guru seratus persen. 

"Butuh keterlibatan orang tua dalam mendidik anak agar tujuan bisa tercapai," pesan Sinoeng sesaat sebelum membuka FGD.