Ketum KADIN Arsjad Rasjid Apresiasi Solo Great Sale

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid bersama tim penilai Kadin Impact Award mengevaluasi program unggulan Solo Great Sale (SGS) sudah bertransformasi menjadi sebuah platform SGS GO.


“Sebagian besar teman-teman yang beralih ke digitalisasi berhasil bertahan, namun sampai saat ini, baru 20,9 juta UMKM yang telah bergabung dalam ekosistem digital. SGS GO menjadi sebuah tool yang dapat meningkatkan tingkat literasi digital bagi para pelaku UMKM sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang digitalisasi,” kata Arsjad. 

Dia menerangkan, digitalisasi dapat membawa perubahan signifikan pada dunia bisnis, termasuk dalam hal peningkatan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja.

“Harapan kami, melalui pemerataan digitalisasi, ke depannya dapat meningkatkan perekonomian serta pendapatan devisa negara,” imbuh Arsjad.

Arsjad menekankan, agar seluruh Kadin provinsi, kabupaten, dan kota dapat meningkatkan literasi digital sehingga seluruh daerah Indonesia dapat bersaing di era global. Terlebih lagi, Indonesia mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah ASEAN-BAC (Business Advisory Council) dalam KTT ASEAN 2023. 

"Digitalisasi menjadi salah satu aspek yang terus dikembangkan mengingat kawasan ASEAN saat ini sudah menerapkan ASEAN QR-Code. Transformasi digital menjadi aspek penting dalam sinergi ekonomi daerah serta nasional,” kata dia.

Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto menjelaskan, akan terus meningkatkan penguatan transformasi digital sektor UMKM. 

“Salah satu program kerja prioritas kami adalah memperkuat dan mendorong UMKM untuk dapat terdigitalisasi. Salah satunya melalui aplikasi SGS GO dan Gerakan Adipati QRIS yang kami canangkan sejak tahun 2021 bersama dengan Bank Indonesia,” tutur Ferry. 

Ia juga berambisi agar aplikasi SGS GO ini dapat menjadi one stop marketplace untuk wilayah Solo.

Solo Great Sale merupakan program diinisiasi Kadin Kota Surakarta untuk mengembangkan UMKM sesuai dengan nilai inklusif, kolaboratif, serta progresif. Seluruh pelaku usaha dari berbagai sektor dapat bergabung menjadi bagian dari Solo Great Sale. 

Program ini diperkenalkan pada tahun 2015 dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah, terutama saat periode low season pada bulan Februari dengan memberikan satu kupon untuk masyarakat yang melakukan transaksi jual beli sebesar Rp50.000 dan berlaku kelipatan. 

Program ini awalnya hanya menggandeng pedagang pasar tradisional ini kemudian memperluas cakupannya hingga ke mall, perhotelan, pemesanan tiket kereta dan lainnya.

Setelah berjalan selama 3 tahun, program Solo Great Sale berkembang ke ranah digital dengan bertransformasi menjadi aplikasi SGS GO.

Aplikasi ini sempat menjadi solusi para penjual UMKM saat pandemi Covid-19. Aplikasi ini memudahkan transaksi masyarakat dan proses penukaran kupon promosi dari rumah tanpa harus bertatap muka. 

Transaksi para tenant yang tergabung di SGS GO juga meningkat sebesar 171,7% dari 2020 (Rp809 Miliar) hingga 2022 (Rp2,2 Triliun). Selain itu, jumlah tenant yang bergabung dalam SGS GO pun terus meningkat hingga mencapai 23 ribu.