Potensi wisata di Jawa Tengah yang sangat besar merupakan pasar utama dalam bisnis tour dan travel. Hal ini disampaikan oleh Solichul Adam, pendiri PT Mbarep Abyasa Line, saat ditemui di kantornya di kawasan Borobudur Timur, Semarang.
- PHK Massal Ribuan Buruh Di Jawa Tengah
- Toko Emas Bunga Tanjung Gelar Pameran Expo Kenalkan Produk-Produk Baru
- Gunakan Teknologi Paling Canggih, Efisien dan Ramah Lingkungan,
Baca Juga
Menurut Adam, wisata di Jawa Tengah memiliki pangsa pasar yang luas karena beragam potensi yang bisa ditawarkan kepada para wisatawan.
"Potensi itu mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya dan sejarah, hingga kuliner khas yang menggugah selera, adalah keunggulan Jawa Tengah untuk dikunjungi," kata Adam didampingi Shara Saraswati kepada RMOLJateng.
Dia menjelaskan bahwa dengan infrastruktur yang terus berkembang dan promosi yang gencar, provinsi ini siap menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. "Bagi para wisatawan, menjelajahi Jawa Tengah adalah pengalaman yang menawarkan sejuta keindahan dan keunikan yang tak terlupakan," tambahnya.
Potensi wisata ini mendorong Adam dan rekan-rekannya untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang tour dan travel. Sejak didirikan pada tahun 2016, PT Mbarep Abyasa Line fokus pada bisnis ini dengan dukungan sekumpulan anak muda yang memiliki tujuan dan mindset yang sama.
"Perusahaan ini memiliki 55 anggota yang mengelola berbagai kegiatan seperti outbound, camping, dan divisi CMO," jelas Adam.
Meski sudah berdiri sejak 2016, PT Mbarep Abyasa Line baru benar-benar muncul di permukaan setelah pandemi Covid-19. Saat pandemi, ketika banyak usaha lain tiarap, perusahaan ini justru mulai bangkit.
"Pada awal tahun 2022, kami berhasil mengadakan 30 trip dalam setahun, dan angka ini meningkat signifikan pada tahun 2023 dengan 60 trip setahun," ungkapnya.
Chief Marketing Officer (CMO) PT Mbarep Abyasa Line, Shara Saraswati, menambahkan bahwa progres untuk tahun ini cukup lumayan karena banyak trip yang masuk.
"Trip yang sering di-handle (dikelola) oleh perusahaan ini sebagian besar adalah trip dari hotel-hotel terkenal seperti Hotel Padma dan Hotel Tentrem, sesuai dengan permintaan klien yang kadang berlokasi di Yogyakarta atau Bali," kata Shara.
Menurut Shara, perusahaan sangat mengandalkan kemitraan, dengan anggota tim yang terdiri dari anak-anak muda yang semangat dan mencari pengalaman baru. Untuk lebih menarik mitra kerja sama, perusahaan menawarkan sistem bagi hasil dengan profit share 50%.
"Setiap tahun, perusahaan mengadakan fresh gathering dari Agustus hingga Desember untuk mempersiapkan tim di tahun berikutnya," jelas Shara yang kini menempuh jenjang S2 di sebuah kampus. Dalam fresh gathering tahun ini, target anggota yang ingin dicapai adalah 90 orang untuk memastikan regenerasi berjalan terus.
Shara mengungkapkan harapannya bahwa pada tahun 2025, perusahaan bisa mencapai 120 trip setahun, sehingga membutuhkan tim yang banyak dan hebat untuk mempersiapkan lonjakan permintaan tour.
Untuk rekrutmen, PT Mbarep Abyasa Line tidak memungut biaya sepeser pun alias gratis. "Dengan banyaknya anggota, tantangan utama adalah bagaimana mengelola tim agar lebih tertata dan terkoordinasi dengan baik agar tidak saling bentrok," tambahnya.
Untuk pendaftaran rekrutmen fresh gathering, bisa menghubungi nomor 081267672003. Saat ini, perusahaan sudah memiliki kantor perwakilan di Kudus dan Pati, dan setiap hari tim keliling untuk membangun jaringan yang lebih kuat.
"Semakin banyak anggota, maka semakin banyak trip yang bisa diadakan. Perusahaan menawarkan kemitraan tanpa gaji. Namun, anggota akan diajari secara penuh dan dibentuk menjadi pebisnis andal," pungkas Shara.
- Tim Terjun Payung Jawa Tengah Masih Berpeluang Tambah Poin
- Deklarasi Jateng Zero Knalpot Brong
- PON XXI: Jateng Sumbang Dua Medali Perunggu Dari Drumband