Koalisi Jokowi Dan Prabowo Belum Solid, PKS Buka Komunikasi Dengan PKB Dan Golkar

Partai koalisi pengusung calon petahana Joko Widodo dinilai belum begitu solid. Begitu juga koalisi antara PKS, Partai Gerindra, PAN dan Demokrat.


Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Alyudin menegaskan, koalisi pemerintah belum begitu solid karena sampai hari ini, Jokowi sama sekali belum mengumumkan calon pendampingnya.

"Kalau Pak Jokowi solid ya tentunya sudah menyebutkan satu nama. Jadi mereka masih binggung memilih," katanya dalam diskusi bertajuk 'Cerita Dibalik Drama Copras Capres' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7).

Tidak hanya itu, dia juga bilang PKS bisa saja tidak berkoalisi dengan Gerindra apabila sosok cawapres yang diusung tidak diterima oleh pengurus partainya. Meskipun selama ini hubungan antara kedua partai sangat baik.

"Jadi koalisi antara Gerindra dan PKS ini bukan harga mati bahwa kami harus berkoalisi dengan Gerindra, tidak," tegasnya.

Meskipun bersikukuh ogah bergabung dengan pendukung Jokowi, Suhud mengatakan pihaknya masih membuka opsi lain untuk menyongsong Pilpres 2019. Misalkan dengan membentuk koalisi poros ketiga.

Dimana, PKS tengah membangun komunikasi dengan beberapa partai pendukung Jokowi, seperti PKB dan Partai Golkar, untuk mengantisipasi jika jagoan mereka, Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto tidak dipilih Jokowi sebagai cawapres.

"Kami tetap membuka komunikasi dengan PKB, kami ada pertemuan. Kemudian dulu sebelumnya dengan Golkar juga sudah ada komunikasi. Sebetulnya nanti tinggal misalnya Pak Jokowi siapa wakilnya, kemudian ada partai yang tidak nyaman, kan ada kemungkinam lari. Nah, ini yang akan kita tangkap," pungkasnya.