Kolaborasi Hebat, Demak Capai Angka Stunting Terendah Di Jawa Tengah

Bupati Demak Dalam Acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Pertama Tahun 2024 Di Gedung Ghraha Bina Praja, Selasa (25/06). Nungki S Nurhidayanto/RMOLJawaTengah
Bupati Demak Dalam Acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Pertama Tahun 2024 Di Gedung Ghraha Bina Praja, Selasa (25/06). Nungki S Nurhidayanto/RMOLJawaTengah

Demak - Bupari Demak, dr. Eisti'anah memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting dalam gelaran Diseminasi Audit Kasus Stunting Ke 1 tahun 2024 di Gedung Ghraha Bina Praja, Selasa (25/06) sore.

Di hadapan hadirin yang terdiri dari Kepala Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, Dokter Anak dan Dokter Umum serta lintas stakeholder lain, Bupati Demak menceritakan bahwa pada masa awal pemerintahannya yakni di tahun 2021, angka stunting di Demak mencapai 25%.

"Namun berkat kerja keras serta sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, alhamdulilah angka stunting turun sigifikan, yakni 16% di tahun 2022. Sementara di tahun 2023 turun lagi menjadi 9.5% bahkan menjadikan Kabupaten Demak sebagai Kabupaten dengan angka terendah di Jateng," ucapnya. 

Pihaknya juga mengingatkan, kendati angka stunting turun signifikan namin pihaknya meminta semua pihak untuk tidak lengah, terlebih lagi target di tahun 2024 Demak zero stunting, untuk itu berbagai strategi dan cara menurunkan stunting disiapkan untuk dieksekusi.

Salah satunya, lanjutnya, adalah dengan menjadikan penurunan stunting masuk dan menjadi prioritas di setiap kebijakan-kebijakan yang diambil baik olehnya mau pun oleh Wakil Bupati Demak. Salah satunya adalah pemberian langsung pada tempat kejadian stunting (locus stunting).

"Jika anak-anak lahir dengan kualitas yang baik, maka negara kita akan maju, bukan hanya berkembang," jelas Bupati Eisti'anah.

Senada, Kepala Dinpermades P2KB Demak, Taufik Rifa'i, menambahkan bahwa audit kasus stunting menjadi prioritas dalam penanganan kasus ini, dengan fokus pada sampel dari beberapa desa seperti Kebonbatur, Batusari, Cabean, dan Bintoro.

“Data ini sangat kuat untuk membuat kebijakan yang lebih efektif dan tepat guna. Semoga cita-cita kita untuk mencapai zero stunting di Kabupaten Demak segera terealisasi,” harap Taufik Rifa'i.

Melalui upaya yang terarah dan kolaboratif, Kabupaten Demak optimis untuk terus menurunkan angka stunting dan mencapai target yang telah ditetapkan.