- Anak-anak Muda Semarang Stop Malas, Dinas Perindustrian: Kunci Berhasil Kreatif dan Punyai Inovasi
- Terima SK, PNS Muda di Salatiga Diingatkan Soal Integritas
- Bhabinkamtibmas Terima Rompi Anti Sayat, Bentuk Dukungan Polres Tegal
Baca Juga
Komisi A berharap peran Badan Penghubung Provinsi Jateng dapat lebih optimal. Sebagai Lembaga yang menjembatani aspirasi masyarakat Jateng dan pemerintah provinsi, lembaga ini punya peran vital.
Bukan sekadar menjadi etalase, namun secara konkret menjadi navigator terhadap persolan-persoalan yang dihadapi wong Jawa Tengah di ibukota dan sekitarnya.
Jadi Banhub dapat jadi ‘jujugan’ juga rujukan ketika menghadapi masalah, atau sebaliknya segala bentuk masukan dan sumbangsih untuk Jateng dapat disalurkan di sini.
Demikian benang merah yang dirangkum dalam dialog antara Komisi A DPRD Jateng dengan jajaran Banhub Jateng, di Jakarta, akhir pekan lalu (Jum'at/25/10-red).
Kunjungan dipimpin langsung Ketua Komisi A Imam Teguh di Kantor Banhub Jateng yang berlokasi di Anjungan Jawa Tengah di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Masyarakat Jateng yang mengadu nasib di Jakarta inikan banyak. Peran Banhub ini menjadi vital. Bahkan kalau perlu Banhub punya ambulans yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk penanganan sosial bagi yang membutuhkan dan mudik gratis bagi mereka mengingat biaya yang cukup tinggi," katanya.
"Saya kira dua hal tersebut patut menjadi perhatian. Jangan sampai fasilitas mudik gratis bagi masyarakat Jawa Tengah tidak tepat sasaran, dan mobil ambulan juga harus ada ya ini, karena dapat memfasilitasi masyarakat yang sangat membutuhkan,” tambahnya.
Sarido selaku Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah menanggapi tantangan tersebut dengan menyebutkan bahwa kegiatan rutin setiap tahun yakni mudik gratis, pihaknya selalu membuka pendaftaran via online.
Media sosial menjadi sarana utama sosialisasi pelayanan yang dilakukan oleh Banhub. Selain itu, sosialisasi kegiatan juga disampaikan langsung ke masing-masing komunitas.
Terus Berbenah
Selain itu, Sarido menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan Upaya penyempurnaan system Pedamateng (Pendaftaran Masyarakat Jawa Tengah-red). “Persyaratan-persyaratan yang tentunya benar-benar membutuhkan, contoh KTP asli Jawa Tengah, pekerjaan di sektor informal seperti pedangan kaki lima, asisten rumah tangga, ojol menjadi persyaratan utama di kami, dan juga mengirimkan foto pekerjaannya," ungkapnya.
Namun begitu, ia juga mengaku tiidak menutup kemungkinan pihaknya bisa saja kecolongan mengingat yang mendaftar juga banyak namun saya pastikan presentasenya sangat rendah.
"Itulah cara kami men-skrining dan memverifikasi pelaksanaan mudik gratis secara tepat sasaran dengan ticketing yang mendaftar secara online. Tidak hanya online kami juga memfasilitasi secara offline dengan harapan bagi masyarakat jawa tengah yang tidak mempunyai gadget atau para orang tua yang belum mengetahui teknologi pendaftaran online langsung kami layani pendaftaran ditempat,” terangnya.
- Kantor BNNK Segera Berdiri di Blora
- DPD Geram Jateng Gandeng BPOM Berantas Narkoba
- Pengembangan Tanaman Buah Jadi Prioritas di Blora