Komunitas Gowes Katahati Peduli dan Berbagi untuk Korban Banjir Perum Arion Mas

Pengurus dan anggota Komunitas Gowes Katahati Pucanggading menyerahkan bantuan kepada petugas posko banjir Perum Arion Mas, Minggu (8/1).
Pengurus dan anggota Komunitas Gowes Katahati Pucanggading menyerahkan bantuan kepada petugas posko banjir Perum Arion Mas, Minggu (8/1).

Pengurus dan anggota Komunitas Gowes Katahati Pucanggading melakukan aksi sosial Peduli & Berbagi untuk warga korban banjir bandang di Perum Arion Mas, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, Minggu (8/1).


Bantuan diserahkan kepada relawan dan petugas posko banjir Perum Arion Mas. Bantuan yang diberikan berupa beras 12 sak @5kg, minyak goreng 14 liter, mie instan 2 dus, gula pasir 10 kg, serta peralatan mandi.

Ketua Komunitas Gowes Katahati, Wahyudin mengatakan, bantuan itu sebagai bentuk solidaritas sosial kepada warga korban banjir di Perum Arion Mas.

"Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban ratusan warga yang terdampak banjir," ujar Wahyudin.

Bantuan DKM Pucang Argo dan Santosa

Hingga hari ketiga, bantuan dari berbagai pihak terus mengalir. Salah satunya juga datang dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pucang Argo dan Pucang Santosa Perum Pucanggading, Mranggen, Demak.

Bantuan yang diberikan berupa peralatan kebersihan, peralatan mandi, obat-obatan, susu bayi, biskuit dan pakaian pantas pakai.

"Semoga bantuan ini dapat membantu warga Perum Arion Mas yang terdampak banjir," ungkap Ketua DKM Pucang Santosa Wawan Sudarwanto. 

Anggota Komunitas Gowes Katahati dan Pengurus DKM Pucang Argo dan Pucang Santosa Pucanggading saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Perum Arion Mas.

Sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) di Perum Arion Mas menjadi korban banjir bandang akibat luapan Sungai Babon, Jumat (6/1) petang lalu.  Banjir mencapai 2,5 meter merusak rumah, perabotan serta kendaraan bermotor milik warga.

Hingga hari ketiga, ratusan rumah di Perum Arion, masih dipenuhi lumpur. Hampir seluruh perabotan rusak akibat terjangan banjir.

Komandan Koramil Mranggen, Kapten Arm Sukartiyo, mengatakan, penanganan paska banjir bandang pada hari ketiga difokuskan percepatan lumpur dan sampah. 

Warga membersihkan perabotan rumah yang diterjang banjir bandang.

"Hari ini penanganan kami lanjutkan bersama unsur Polri, fokus pembersihan lumpur dan sampah. Saat ini memang lumpur masih tinggi, ditambah sampah sampah yang turut terbawa derasnya air," ujar Danramil Mranggen.

Danramil Mranggen menambahkan, pembersihan terkendala air bersih. "Untuk pembersihan kita terkendala air bersih. Ini kita masih koordinasikan dengan damkar untuk segera mengirimkan armadanya. Karena kalau hari ini panas, endapan lumpur akan mengeras dan sulit dibersihkan," ungkap Kapten Sukartiyo.