- Duo Wali Kota Semarang Dan Wakilnya Minta Lurah Dan ASN Pelayan Peka Tanggapi Keluhan Warga
- Perbaikan Infrastruktur Jalan, Bupati Rober: Upaya Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Masyarakat Sipil Kritik Wali Kota Semarang, Efisiensi Dana Bukan Berarti Berhenti Layanan Publik
Baca Juga
Slawi - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tegal yang berhasil dibukukan sepanjang tahun 2024 lalu mencapai Rp600,65 miliar atau 107,12% dari nilai target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp560,72 miliar.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Sub Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Pendapatan Daerah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tegal, Slamet Untung, saat ditemui reporter RMOLJawaTengah di ruang kerjanya, Senin (10/02).
“PAD Kabupaten Tegal tahun 2024 ini ditargetkan Rp560,72 miliar. Namun, sampai dengan akhir tahun 2024 kemarin realisasinya mencapai Rp600,65 miliar atau melebihi nilai yang ditargetkan,” kata Untung.
Dari nilai tersebut, realisasi pendapatan retribusi daerah menjadi penyumbang PAD terbesar, yakni senilai Rp355,44 miliar atau 114,54% dari nilai target yang ditetapkan sebesar Rp310,32 miliar. Kemudian disusul realisasi pajak daerah sebesar Rp207,85 miliar atau 93,23% dari nilai target yang ditetapkan sebesar Rp222,95 miliar.
Sementara dari 7 (tujuh) jenis pajak daerah, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Tenaga Listrik menempati jumlah terbesar dari lima jenis PBJT yakni sebesar Rp78 miliar, kemudian disusul Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBBP2) senilai Rp55 miliar, dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) senilai Rp52 miliar.
“Kami akan terus berinovasi dan mempercepat digitalisasi pelayanan, disamping melakukan penyuluhan, sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Seiring dengan itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Bank Jateng untuk mengoptimalkan perolehan PAD, salah satunya dengan memasang alat perekam transaksi atau tapping box di sejumlah hotel, restoran dan rumah makan.
“Kami sudah memasang 65 tapping box di sejumlah hotel, restoran dan rumah makan. Serta di tahun ini pula akan ada tambahan 51 tapping box baru yang akan dipasang,” pungkasnya.
Sebelumnya, saat Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Pendapatan Daerah Triwulan IV Tahun Anggaran 2024 pada Kamis (16/01) lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menuturkan jika capaian pendapatan daerah pada Triwulan IV tahun 2024 ini telah mencapai Rp2,99 triliun atau 100,74% dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,97 triliun.
Seiring dengan itu, rasio PAD terhadap pendapatan daerah mengalami tren positif. Bahkan dari tahun 2020 hingga 2024, rata-rata rasio realisasi penerimaan PAD terhadap pendapatan daerah mencapai 19,59%.
Menurutnya, capaian ini membawa optimisme tersendiri jika proyeksi target PAD Kabupaten Tegal tahun 2025 yang sebesar Rp531,27 miliar bisa tercapai, bahkan berpeluang terlampaui.
Terlebih, lanjutnya, komposisi PAD tahun 2024 menunjukkan diversifikasi yang sehat, di mana pajak daerah menyumbang 39,76%, retribusi daerah 55,34%, pengelolaan kekayaan daerah 3,42%, dan lain-lain PAD yang sah 1,45%.
“Peningkatan yang konsisten ini mencerminkan komitmen kita dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah,” ujar Amir.
Terkait dengan itu, ia mengajak seluruh stakeholder untuk mengoptimalkan digitalisasi dalam pengelolaan pendapatan daerah, termasuk implementasi sistem pembayaran elektronik yang terintegrasi, termasuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kita harus menyiapkan langkah-langkah strategis dan inovatif dalam mengoptimalkan pendapatan daerah. Penguatan sistem informasi, peningkatan kapasitas SDM, dan perbaikan tata kelola menjadi kunci keberhasilan kita ke depan,” tegasnya.
- Duo Wali Kota Semarang Dan Wakilnya Minta Lurah Dan ASN Pelayan Peka Tanggapi Keluhan Warga
- Jembatan Merah Purbalingga, Jembatan Kebanggaan Yang Digerogoti Korupsi
- Big Iftar 2025, Festival Mendoan Purbalingga Menuju Rekor MURI