Lepas 2.645 Mahasiswa KKN, Rektor UNDIP: Jaga Nama Baik Universitas

Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama berpesan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk ibadah, sehingga bukan saja mengamalkan ilmu kepada masyarakat, namun dapat menemukan pengalaman baru tentang leadership dan manajemen.


 “Laksanakan Kuliah Kerja Nyata ini sebagai bentuk ibadah, kerahkan ilmu yang didapat karena ilmu-ilmu akan menjadi amaliah, sebarkanlah kasih sayang di mana saja, dan jaga keselamatan masing-masing. Jaga selalu nama baik universitas, nikmati dan manfaatkan KKN untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru tentang leadership, manajemen, koordinasi, bekerja dengan banyak ilmu, serta berinovasi,”  demikian pesan Prof Yos Johan Utama, saat melepas 2.645 Mahasiswa KKN Tim I T.A. 2022/2023, Selasa (3/1) lalu, di Lapangan Widya Puraya kampus Undip Tembalang.

Mahasiswa KKN, kata Prof Yos,  adalah duta-duta Undip yang harus mengedepankan keberanian, keadilan, kejujuran dan kepedulian. “Semoga Tuhan memberikan berkah, kesuksesan, dan keselamatan bagi kita semua” tegasnya.

Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN), Kurniawan Teguh Martono menambahkan,  jumlah mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak 2.645 orang. Para mahasiswa ini akan melaksanakan berbagai kegiatan, meliputi program multidisiplin, program keilmuan dan program sosial kemasyarakatan.

“Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi KKN selama 45 hari antara lain memberikan edukasi, terutama edukasi kesehatan terkait dengan penanganan, pencegahan dan bahaya narkoba kepada keluarga maupun masyarakat, percepatan penurunan stunting, melakukan pemetaan terhadap potensi desa seperti potensi wisata, UKM atau bencana alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung program SDG’s” ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (4/1).

KKN Tim I ini berlokasi di 10 (sepuluh) Kabupaten di Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonogiri. Untuk menuju lokasi KKN ini, mereka difasilitasi oleh Universitas dengan menggunakan sekitar 198 mobil Elf yang mengantar sampai ke desa tujuan.

“Program KKN dilaksanakan dengan prinsip co-creation, co-financing, flexibilioty, sustainability serta research based community. Prinsip co-creation, artinya bahwa kegiatan-kegiatan KKN disusun berdasarkan gagasan bersama antara Universitas, Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat. Prinsip Co-Financing artinya pendanaan KKN didukung bersama antara mahasiswa, Universitas, Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat.

Prinsip flexibility artinya bahwa program kegiatan KKN dapat disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat. Prinsip sustainibility artinya bahwa program kegiatan KKN pada suatu lokasi dapat diprogramkan lebih dari satu periode sesuai dengan target; dan yang terakhir prinsip research based community service, artinya bahwa program kegiatan KKN dilaksanakan berbasis penelitian” demikian  pungkas Teguh.

KKN merupakan salah satu mata kuliah dengan tujuan utama untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa. Proses KKN mempunyai ciri khusus yang memadukan antara teori dengan praktek, sehingga memerlukan landasan idiil yang secara filosofi akan memberikan gambaran dan pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, dan untuk apa KKN dilaksanakan.

Pelaksanaan KKN mengandung lima aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan lainnya, yaitu keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi; pendekatan interdisipliner dan komprehensif; lintas sektoral; dimensi yang luas dan kepragmatisan, serta keterlibatan masyarakat secara aktif.