Lestarikan Seni dan Tingkatkan Wisata, Pemkot Semarang Renovasi Gedung Ki Narto Sabdo

Istimewa
Istimewa

Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo yang berada di Kawasan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang akan segera direnovasi.


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa proyek ini tidak hanya untuk memfasilitasi pelaku kesenian tetapi juga untuk melestarikan warisan budaya dan menarik wisatawan.

Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota, telah menginstruksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang untuk menganggarkan dana untuk renovasi tersebut. Dia menargetkan agar perbaikan ini dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.

“Saya meminta Disbudpar untuk menganggarkan renovasi Gedung Ki Narto Sabdo, karena gedung ini memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Jangan sampai kita memiliki gedung modern tetapi gedung lama tidak dimanfaatkan,” kata Hevearita saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun ke-87 Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang di TBRS, Sabtu (13/7) malam.

Renovasi gedung ini dianggap sebagai langkah penting dalam melestarikan budaya lokal. Wali Kota menyatakan bahwa masih banyak generasi muda yang tertarik dengan kesenian tradisional di Kota Semarang.

“Kita sebagai penerus Kota Semarang harus bisa melestarikan budaya. Ini sangat luar biasa di tengah tren modern, tetapi Wayang Orang Ngesti ini masih eksis dan banyak penontonnya. Bahkan penuh, padahal biasanya acara lain tidak sampai penuh. Dan ini banyak anak muda, milenial, dan pelaku keseniannya,” tambahnya.

Selain perbaikan gedung, Wali Kota juga meminta agar Kawasan TBRS dipercantik. Ia berharap upaya ini akan mendukung kegiatan kesenian dan menarik lebih banyak wisatawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Kota Semarang.

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso, menegaskan bahwa Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo adalah warisan budaya yang harus dijaga. Mengikuti arahan Wali Kota, pihaknya berkomitmen untuk merawat gedung tersebut, terutama setelah adanya peninjauan dari Kemendikbudristek.

Anggaran untuk perbaikan gedung telah disiapkan sebesar Rp 500 juta dari perubahan APBD 2024, sementara penataan halaman depan akan menghabiskan anggaran Rp 250 juta.

“Insya-Allah Desember harus selesai, karena ada kegiatan rutin malam Minggu. Jadi kita harapkan kegiatan seni wayang orang yang ada di TBRS tetap berlanjut walaupun ada penataan,” jelas Wing Wiyarso.

Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo memiliki sejarah panjang dalam perkembangan seni dan budaya di Kota Semarang. Gedung ini telah menjadi saksi bisu berbagai pertunjukan kesenian tradisional yang terus dipertahankan hingga kini.

Dengan renovasi ini, diharapkan Gedung Ki Narto Sabdo dapat terus menjadi pusat kegiatan kesenian dan kebudayaan yang hidup dan dinamis, serta menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.