Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menemukan indikasi kebocoran pipa air bersih di lokasi tebing longsor jalur pranten-Dieng. Hal itu diungkapkan kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi.
- Buruh di Sukoharjo Tolak Kenaikan Harga BBM Tuntut Penyesuaian Upah
- Kemenpar Minta Kota Semarang Punya Paket Wisata Untuk Wisman
- Tiga Sungai Besar Meluap, 29 Desa di 11 Kecamatan di Grobogan Terendam Banjir
Baca Juga
"Dari hasil laporan petugas BPBD di lapangan, ada kemungkinan kebocoran pipa air bersih (besar) yang menahun. Lalu airnya merembes ke bukit hingga mengakibatkan longsor," kata Ulul di ruang staf ahli Bupati Batang, Kamis (6/1).
Ia menyebut pipa air bersih itu merupakan jalur untuk warga Banjarnegara. Pipa berada di dalam yang tidak terlihat, serta ukurannya cukup besar.
Selain itu, ia juga menyebutkan faktor lain penyebab longsor antara lain tanah yang labil. Lalu, alih fungsi lahan hutan menjadi ladang kentang turut mempercepat kerawanan bencana.
Terkait potensi longsor susulan, Ulul menyebut sebagian besar mahkota longsor sudah turun. Tapi masih menyisakan sejumlah material di mahkota longsor.
"Untuk pembersihan, kami menunggu saat musim hujan selesai," ucapnya.
Ulul menambahkan longsor itu juga mengakibatkan dua hektare tanah Perhutani dan tujuh hektar milik masyarakat. Material longsoran mencapai ribuan meter kubik.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kajian dari ESDM. Untuk langkah dalam jangka pendek adalah memberikan peringatan pada desa - desa yang berada di alur Kalibelo yaitu desa Deles, Gunungsari, Bawang, dan Candigugur.
"Yang kami waspadai berikutnya adalah potensi banjir bandang karena matrial longsor yang cukup tebal membentuk daerah aliran sungai (DAS) selebar 100 meter," jelasnya.
- Mahasiswa Meninggal Dunia di Taman di Banyumanik Semarang
- Personel TNI Dan Relawan Gabungan Lakukan Pembersihan Sampah Paska Banjir Demak
- Dua Nelayan Hilang Terseret Ombak di Pantai Sumberjati Ambal Kebumen