- Performa Skuad Makin Solid, Songo Joyo FC Optimis Perbaiki Klasemen Sukun U17 League
- Imbang 2-2, Prancis Berbagi Tiket 16 Besar Dengan Portugal
- 18 Perguruan Silat Sukoharjo Serukan Ikrar Damai
Baca Juga
Kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) mendominasi dalam struktur Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Rembang periode 2023 – 2027, yang baru saja dilantik oleh Bupati Rembang.
Diketahui, jajaran pengurus KONI Rembang yang baru, diisi sebanyak 27 personel pengurus. Sedangkan 17 orang pengurus diantaranya, merupakan pegawai negeri atau ASN PPPK.
Sekretaris Umum KONI Rembang, Maruli Dwi Ronisa, yang juga Sekretaris Kecamatan Sulang berjanji siap membagi waktu antara tugasnya sebagai pegawai negeri dengan KONI Rembang.
Maruli mengakui, hal itu merupakan rutinitas yang sudah biasa ia lakukan. Dalam kepengurusan KONI Rembang kali ini, ia berani memasang target agar prestasi olahraga lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau saya sendiri, insyaallah bisa membagi waktu. Di luar jam kerja, kami siap, kadang rapat sampai malam-malam. Yang pasti, ini kombinasi cukup menjanjikan saya kira, antara guru, birokrat, pengusaha dan olahragawan,” ujar Maruli kepada wartawan, Rabu (28/2).
Meski banyak pengurus KONI yang berstatus pegawai negeri sipil, kata Maruli, sudah sesuai dengan job dan kemampuan masing-masing. Maruli dan pengurus KONI lainnya dilantik di Pendopo Museum Kartini Rembang, Rabu (28/2).
Sedangkan Ketua KONI Rembang, Afif Hartiyadi menambahkan, tiga prioritas yang menjadi program utama lembaga yang dipimpinnya, yakni perbaikan sarana pra sarana olahraga, memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan prestasi.
“Kita fokus mendorong Pemda dengan stake holdernya untuk memperbaiki sarana pra sarana. Setelah itu menggalakkan olahraga, baru bicara prestasi,” cetusnya.
Sementara itu, pihak KONI Jawa Tengah juga mengingatkan supaya pengurus KONI Rembang tidak hanya sekedar menjadi papan nama saja. Namun harus betul-betul mengabdikan diri kepada dunia olahraga.
“Jangan hanya menjadi plang nama, tapi maju tidaknya olahraga di Kabupaten Rembang menjadi tanggung jawab bapak ibu semua,” pinta Wakil Ketua I KONI Jateng, Bambang Raharjo.
Tidak hanya itu, Bambang juga mewarning tegas kepada KONI Rembang agar berhati-hati dalam mengelola anggaran daerah untuk pembinaan olahraga.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengaku selama ini belum begitu memperhatikan prestasi olahraga di kabupaten yang dipimpinnya. Alasannya, karena ia ingin lebih dahulu mengutamakan penurunan angka kemiskinan.
“Selama saya pimpin (Rembang) belum mampu mensejajarkan prestasi olahraga dengan daerah lain. Yang namanya pemimpin pasti ada pilihan, mana yang harus kita dahulukan,” ucap Hafidz.
Hafidz menjelaskan, sejak tahun 2011 kemiskinan Rembang di atas 25 %. Jika dibandingkan dengan Kudus, maka kemiskinan di Rembang tinggal 6 %, Jepara 7 %. Sedangkan Kabupaten Rembang masih 14 %.
Hafidz pun berjanji pada perencanaan tahun 2024 yang akan dilaksanakan di tahun 2025, ia siap memperbaiki fasilitas olahraga. Diantaranya seperti Stadion Krida dan GOR Mbesi Rembang dengan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5 Miliar.
“Jangan khawatir, perencanaan pada tahun 2024 ini akan memperlihatkan keolahragaan, Stadion sama GOR segera kita perbaiki,” tandas Bupati.
- Bacin Evolution Makin Digdaya, Ganyang PS Porma 2-0 di Sukun U17 League
- Peringati HUT ke-9, Komunitas Pecinta Alam Semen Gresik Lakukan Pendakian ke Gunung Ungaran
- KONI Karanganyar Siapkan Atlet di 34 Cabor