Luas Panen Padi 2024 di Blora Capai 98.000 Ha

Diskominfo Kab Blora
Diskominfo Kab Blora

Bupati Blora Arief Rohman membeberkan, luas panen padi 2024 di wilayah kabupaten setempat mencapai lebih dari 98.000 ha dan produksi padi mencapai 660 ribu ton.

“Dari produksi tersebut hanya 25% yang dikonsumsi masyarakat Blora. Sisanya dikirim keluar Kabupaten Blora dan keluar dari Provinsi Jawa Tengah. Termasuk terkirim ke Papua. Hal tersebut membuktikan bahwa petani Blora sangat berperan dalam menyediakan bahan pangan di Indonesia,” kata Bupati Blora Arief Rohman dalam peringatan Hari Tani Nasional ke-64 yang diselenggarakan Dinas Pertanian Pangan Peternakan dan Perikanan (DP4)  di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, kemarin.

Pemerintah Kabupaten Blora, kata Bupati Blora Arief Rohman, terus berkomitmen dan berupaya untuk membangun, meningkatkan dan memberikan prioritas di sektor pertanian dalam arti luas sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan para petani.

“Selama tahun 2024 Pemkab Blora telah memberi bantuan kepada para petani baik dari sumber dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN. Di antaranya irigasi perpompaan 104 unit, irigasi perpipaan 47 unit, pompa 239 unit dan sumur lapang 32 paket,” terangnya.

Disamping itu telah diserahkan pula alat mesin pertanian meliputi handsprayer 72 unit, hand traktor 95 unit,cultivator 51 unit dan combine harvester 4 unit.

Selanjutnya, untuk mewujudkan pertanian unggul telah diserahkan bantuan benih berupa:bening jagung 315,6 ton, benih padi 36,975 ton, pupuk NPK dan Insektisida 2045 paket.

Di musim kemarau telah dibangun kemitraan dengan PT Sadana dalam pengembangan tembakau. Total luas areal tembakau 2.800 ha dan yang bermitra 1.500 ha. Dari Pemkab Blora membantu dan memfasilitasi pupuk, alat mesin pertanian dan plastik UV untuk pasca panen.

Sementara di bidang Peternakan telah memberi bantuan kepada peternak 639 ekor kambing dan 66 ekor sapi.

Sebagai upaya mewujudkan pertanian organik telah diciptakan inovasi sejuta kotak umat untuk membuat pupuk organik dan saat ini sudah ada 2.150 petani yang membuat pupuk organik dari kotoran sapi pada kotak fermentasi.

Untuk alokasi pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat yang direalisasikan di Kabupaten Blora pada 2024 meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya hanya 50% dari kebutuhan tapi saat ini menjadi 90% untuk urea dan 65 % untuk NPK.

“Berbagai upaya tersebut tentu masih belum semuanya sesuai harapan dari para petani. Untuk itu atas nama Pemerintah Kabupaten Blora kami meminta maaf selama ini masih banyak kekurangan terkait bantuan yang diberikan kepada para petani,” terangnya.

Pihaknya siap menerima usulan, saran dan kritik untuk upaya peningkatan kesejahteraan para petani.

Kepala DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman menyampaikan bahwa kiprah para petani selama ini patut diteladani, sebab, selain sebagai pejuang kedaulatan pangan yang tanpa pamrih, mereka juga termasuk golongan SPT, yaitu Sabar, Prasojo dan Tidak pernah putus asa dalam berusahatani.

Sementara itu, Ketua HKTI Kabupaten Blora HM Kusnanto, memberikan spirit kepada para petani yang hadir agar peringatan Hari Tani Nasional ke-64 dapat dijadikan momentum untuk bangkitnya daya juang petani di Kabupaten Blora dalam mewujudkan kedaulatan pangan dengan upaya meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan peningkatan kesejahteraan para petani.

“Ingat ungkapan bijak dari Presiden Ir. Soekarno bahwa petani sebenarnya sangat berjasa dalam kehidupan kita. Karena tanpa petani kita akan kelaparan dan terganggu dalam ketahanan pangan,” tandasnya.

Dalam acara yang sama, utusan Direktur Pupuk Indonesia, Atik, mengimbau agar para petani segera melaksanakan penebusan pupuk bersubsidi agar bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan pemupukan dalam musim tanam yang akan datang tepat  waktu.

“Penebusan pupuk saat ini sangat mudah bisa menggunakan kartu tani atau dengan KTP,” ucapnya.

Ketua paguyuban distributor pupuk Kabupaten Blora Sukiban mengingatkan kepada seluruh petani agar segera melakukan penebusan pupuk subsidi karena sampai saat ini penebusan pupuk di Kabupaten Blora belum sesuai harapan.