Presiden Joko Widodo memiliki seluruh instrumen untuk menelusuri jejak rekam calon pendampingnya di Pilpres 2019 yang akan datang. Sehingga, provokasi-provokasi untuk mempengaruhi Jokowi agar memilih salah satu calon tertentu tidak akan berpengaruh.
- Diduga Depresi, Anggota TNI AL Bunuh Diri
- Prabowo Prioritaskan Ustad Abdul Somad Jadi Cawapres
- Gubernur BI: Kontribusi Kami Untuk Asian Games 2018 Adalah Kartu GPN
Baca Juga
"Dia (Jokowi) tahu siapa orang yang populer siapa orang yang tidak populer tapi mengaku populer. Kan ada survei-survei palsu, itu presiden tahu," kata Mahfud saat orasi kebangsaan di sanggar Prativi Buliding, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
Jokowi, kata Mahfud, memiliki pertimbangan sendiri tanpa harus melihat banyaknya dukungan yang dibuat-buat oleh salah satu calon tertentu, yang menginginkan agar dirinya dipilih oleh Jokowi sebagai cawapres.
"Sehingga saya selalu mengatakan, sudahlah presiden sudah tahu nggak usah terlalu berebutan," ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Mahfud mengaku sering bertemu dengan Jokowi, namun sama sekali dalam pertemuan itu tidak membicarakan atau membahas pilpres.
Dari situlah, ujar Mahfud, ia yakin provokasi yang dilakukan oleh calon-calon yang berebut cawapres tidak akan berpengaruh kepada Jokowi.
"Jadi presiden sudah tahu sehingga provokasi-provokasi itu tidak berpengaruh," demikian Mahfud.
- Diduga Depresi, Anggota TNI AL Bunuh Diri
- Prabowo Prioritaskan Ustad Abdul Somad Jadi Cawapres
- Gubernur BI: Kontribusi Kami Untuk Asian Games 2018 Adalah Kartu GPN