Manisan Shahah Sukses Curi Perhatian Wisatawan


Belimbing memang menjadi ikon Kota Depok. Namun begitu, hampir tidak ada buah ini di kota satelit tersebut, bahkan kebunnya pun nyaris punah dihantam pembangunan. Jika pun ada, paling hanya hitungan jari, itu pun hasil budidaya yang dikelolakan bersama warga melalui sebuah program pemerintah.

Tapi jauh ratusan kilometer, tepatnya di Desa/Kecamatan Dempet, Kabupate Demak, buah belimbing justru sukses diolah sedemikian rupa menjadi manisan. Hebatnya lagi, hasil produk olahan ini sukses mencuri perhatian wisatawan dan warga sekitar Demak.

Adalah sepasang suami istri, Hartono dan Mahmudah, perajin manisan belimbing yang diberi merk, Manisan Shahah ini. Berkat kejelian dan ketekunannya, manisan belimbing buatannya tak hanya lezat tapi juga menjelma menjadi salah satu oleh-oleh paling populer di Demak.

Bicara soal harga, tak perlu merogoh kantong dalam-dalam, pembeli cukup mengeluarkan uang 12 ribu rupiah, sudah bisa mendapatkan satu kemasan denga nisi 6 bungkus manisan.

Hartono mengatakan, manisan ini memiliki rasa yang enak dan tidak menyebabkan reaksi gatal sehingga aman untuk dikonsumsi karena sudah diproses secara higienis. “Selain manisan belimbing, kami juga memproduksi manisan jambu air khas Demak dan aneka paganan lainnya seperti manisan dari kolang-kaling, nanas, dan mangga, serta kue Rangon,” katanya baru-baru ini.

Hartono mengaku, selain wisatawan, usaha manisan belimbing buatannya juga sudah dipasarkan ke sejumlah daerah tetangga Demak, seperti Semarang, Kudus, Jepara, Bawen, Ungaran, Salatiga, hingga Magelang.

Dengan keunikan dan kualitasnya, manisan belimbing Shahah telah menjadi ikon baru dari Kabupaten Demak. Hartono dan Mahmudah telah berhasil melestarikan tradisi pengolahan buah belimbing menjadi manisan yang lezat dan unik.

Promosi Manisan Shahah dapat ditemukan di beberapa platform media sosial seperti Facebook dan Instagram (@shahah_manisan) di Instagram atau grup Facebook Fortuna Buanaraya.

Terpisah, Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto, menjelaskan pihaknya menyediakan fasilitas pelatihan Dinnakerind Kabupaten Demak bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) dan dibagi ke dalam beberapa kelas keterampilan.

Keterampilan itu mencakup kemampuan produksi produk-produk makanan, kelas menjahit, serta konveksi. “Intinya, Dinnakerind berupaya mempersiapkan masyarakat untuk terserap ke dalam berbagai industri sebagai tenaga kerja terampil,” tandasnya.