Memimpin Kota Wali Dengan Filosofi Ramah

Pemimpin Redaksi RMOL Jateng Bersama Kepala Kantor Kemenag Demak, Dr H Taufiqur Rahman, S.Ag, M.Si
Pemimpin Redaksi RMOL Jateng Bersama Kepala Kantor Kemenag Demak, Dr H Taufiqur Rahman, S.Ag, M.Si

Demak bukan kota yang asing bagi Dr H Taufiqur Rahman, S Ag, M.Si, yang kini menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Wali ini. Wong santri begitu awam sering menjuluki alumni atau lulusan Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).


Seperti wong santri yang lain, bagi Taufiqur Rahman, nama Demak telah lama diakrabi.

‘’Demak itu entitas yang punya posisi khusus bagi kami (Taufig-red). Jejak peradaban yang agung, juga pilar spiritual yang sampai sekarang tetap memagnet,’’ ujarnya dalam bincang santai dengan RMOL Jateng, sesiang kemarin (Kamis, 31/10).

Karenanya menjadi nahkoda atau orang nomor satu di jajaran Kemenag Demak dia punya sejumlah harapan. Di antaranya adalah menyalakan terus spirit Demak sebagai episentrum peradaban. ‘’Abad 14-15 reputasinya begitu hegemonik. Relasi yang kukuh antara pemerintah (Kerajaan Demak) dengan Ulama (Wali Songo) terjalin begitu utuh. Masjid Agung adalah karya yang menjadi legacy, bahkan sampai sekarang  masih kokoh berdiri,’’ urai tokoh kelahiran Sumenep, 27 Juni ini.

Memberi Semangat

Menilik jejak historis di atas, ada asa juga semangat yang memberi energi bertugas di Demak. Semoga kiprah dan tugas yang diemban dapat memberi sumbangsih untuk kemajuan kota ini. ‘’Salah satu yang menjadi concern kami adalah bergerak bersama dengan semua stakeholder di sini. Kalau hanya Kemenag sendiri kami tidak bisa apa-apa. Tetapi dengan kolaborasi yang apik, Insya Allah yang tidak mungkin menjadi mungkin,’’ tuturnya berfilosofi.

Dalam rangka menunaikan atau mewujudkan agenda tersebut penyandang gelar Doktor dari UIN Raden Mas Said Surakarta ini membekali diri dengan filosofi Ramah. Ramah dalam arti harfiah adalah hospitalitay atau hangat dan terbuka. ‘’Ya, seperti itu. Tapi buat kami RAMAH itu jadi tagline Kantor Kemenag Demak untuk senantiasa memijakan pada nilai nilai (R) Religius, (A) Akuntabel. (M) Modern, (A) Amanah, (H) Harmonis,’’ cetusnya.

“Dengan menyandarkan diri pada aspek di atas, dan itu tumbuh dari dalam hati, mudah-mudahan kami (Kantor Kemenag-red) dapat hadir serta diterima oleh semua”, tambahnya lagi.

‘’Kami ingin menjajak dan berusaha membangun sinergi dengan semua. Selama ini awam (masyarakat) pahamnya kalau Kemenag hanya mengurus soal agama. Padahal yang kami urusi banyak sekali, mulai dari urusan orang mau menikah, pendidikan, sosial, soal wakaf juga, sampai membina masjid-masjid,’’ jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan alumni Program S2 UIN Walisongo ini bahwa Kemenag itu yang diurus begitu luas. Pendidikan mulai dari MI (Madrash Ibtidaiyah), sampai perguruan tinggi (IAIN sekarang menjadi UIN), ada juga mengurusi perkara wakaf, kemudian masjid dan tugas sosial yang lain. ‘’Tugasnya memang banyak, ya tapi bismillah, Manjada Wajada,’’ tambahnya.

Era Disrupsi

Dengan tugas dan fungsi yang begitu luas, kompleksitas juga komplikasi bisa saja terjadi. Masalah masalah itu dengan kebersamaan, dan sinergi yang elok akan dapat diminimalisir. Apalagi era sekarang, era disrupsi, yakni media sosial menjadi sebuah keniscayaan, maka secara man power (SDM) pihaknya dituntut mumpuni memiliki kompetensi.

Tugas yang tidak ringan. Meski begitu Taufiq tetap optimis, apalagi masyrakat Demak yang punya sejarah panjang dengan jejak peradabannya menjadi modal tersendiri. Selain sebagai nahkoda, Taufiq telah memiliki pengalaman panjang. Jam terbang sebagai ASN yang menjadi portofolio tersendiri. Sebelum menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Demak, dia pernah bertugas di Salatiga dan Boyolali.

Dua kali menjadi Kepala Kantor di dua wilayah berbeda, tentu menjadi bekal memadai. Meski Demak punya karakter tersendiri, namun jejak sejarah sebagai pusat peradaban adalah berkah yang sangat disyukuri.

‘’Assalamualaikum, kulo nuwun. Masyarakat Demak semua, mohon doa restu, semoga kami dapat membersamai seluruh warga, masyarakat Kota Wali ini,’’ungkapnya dengan penuh kesungguhan.