Jakarta - Sylvia Sumarlin ditunjuk menjadi salah satu Staf Khusus Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan dilantik pada Selasa (11/02) kemarin.
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
- Tunggu Jadwal Dari BKN, BKD Rembang Akan Gelar Tes Kompetensi P3K
Baca Juga
Penunjukan ini tidak mengherankan bagi sektor TIK karena ia adalah salah satu nama besar di bidang teknologi informasi di Indonesia dan sudah memahami dunia siber berikut semua tantangannya.
Putri dari Johannes Baptista Sumarlin, seorang Menteri Keuangan pada masa Orde Baru, Sylvia lahir pada tahun 1963. Kepada Redaksi RMOLJawaTengah ia menggambarkan perjalanan kuliahnya di Amerika dengan upayanya sendiri.
Saat ia masih di kelas terakhir SMA Sylvia sudah memulai dari mendaftarkan diri tanpa memberitahukan orang tuanya. Alhasil saat ia mendapatkan pemberitahuan bahwa ia diterima di Syracuse University ayahnya luar biasa kaget.
Walau pun anak dari seorang menteri yang berkuasa pada masanya, Sylvia bekerja untuk membiayai kuliahnya di Syracuse University. Gelar sarjananya didapat dari Ilmu Ekonomi sementara gelar S2nya dari Maxwell School of Ciitizenship and Public Affairs dari universitas yang sama pada tahun 1989.
Suaminya almarhum Rudy Hari adalah pegiat teknologi dan bersamanya mereka mendirikan PT Dyviacom Intrabumi Tbk yang kemudian berganti nama menjadi PT Core Mediatech. Ia juga adalah Chief Executive Officer (CEO) dari PT Xirka Dama Persada sejak tahun 2007 yakni perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan dan keamanan siber.
Lulusan Lemhanas Republik Angkatan XVII tahun 2011 ini juga giat di berbagai organisasi bidang teknologi informasi. Antara lain sebagai Dewan Teknologi dan Informasi Komunikasi (Dewan TIK) Nasional sejak tahun 2012 hingga sekarang. Ia juga seorang Anggota Komite Tetap Bidang Infrastruktur Teknolog Informasi di KADIN sejak 2008 dan sekarang menjabat Ketua Komite Tetap Bidang Infrastruktur TIK dan Peralatan Internet of Things di Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sejak 2015.
Sylvia saat ini juga Penasehat dari FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia) sejak 2020, Sylvia menjadi Bendahara Umum di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2004-2006 dan akhirnya menjadi menjadi Ketua Umum APJII untuk periode 2006-2009.
Rekam jejak lainnya adalah ia juga merupakan salah satu pihak yang aktif membantu Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia saat pembahasan RUU tentang Informasi dan Teknologi Informasi yang kelak menjadi Undang-Undang Nomor 2011 Tahun 2008 tentang Informasi dan Teknologi Informasi.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara