Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memotivasi ratusan mahasiswa di event We The Youth bertajuk "Youth X Public Figure Vol. 5: Connecting Indonesia" di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Sabtu (21/7).
- Dukung Ketahanan Pangan, Pemerintah Salurkan Bantuan 41 Unit Pompa Air Pada Kelompok Tani
- Tingkatkan Kapasitas Usaha Nasabahnya, BPR Karanganyar Bantu Pelatihan dan Pendampingan
- Bank Bapas 69 Magelang Diminta Ikut Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Baca Juga
Pada talkshow yang juga dihadiri Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan aktris muda, Prilly Latuconsina, Menteri PUPR berbagi pengalaman dan memacu semangat generasi muda untuk lebih giat bekerja dan berkontribusi memajukan Indonesia.
Di hadapan sekitar 360 orang generasi muda, Menteri Basuki mengatakan dalam melakukan apapun baik itu kewajiban tugas maupun hobi harus dengan sepenuh hati.
"Sekecil apapun yang kita lakukan, kita harus selalu menjalaninya dengan sepenuh hati. Jadi buat anak muda, apapun yang kita lakukan harus maksimum dan harus berkaliber," ujar Menteri Basuki di sesi talkshow seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL
Menteri Basuki memberi contoh hobinya fotografi. Ia bahkan menyempatkan secara khusus mengikuti kelas fotografi dari basic hingga level advance.
Begitupun dalam mengembangkan bakat dan hobi bermusik, Menteri Basuki mengatakan dirinya ingin mengemban ilmu dari maestro drum Gilang Ramadhan.
Menteri Basuki juga bercerita pengalamannya saat menempuh pendidikan S3 atau doktoral di Colorado State University (CSU) Amerika Serikat. Ia berusaha keras dapat melanjutkan studi S3, karena beasiswa yang diterima hanya sampai S2.
"Beasiswa saya sempat diputus saat menempuh S3. Saya disurati untuk segera kembali oleh pemerintah setempat. Tapi pembimbing S3 mengatakan jangan menyerah dan terus fokus pada studi. Untuk itu, saya sempat bekerja menjadi loper koran untuk membiayai hidup sambil mencari beasiswa baru," kisahnya,
Agar berhasil dalam menggapai cita-cita, menurut Menteri Basuki, selain berjuang sepenuh hati juga harus puasa dan berdoa.
"Kita tidak boleh memilikk rasa iri dan dengki terhadap orang lain. Saya berpesan betul bahwa kita harus fight menghadapi hidup. Kita akan merasakan hidup ini keras kalau kita lembek. Semua sedang berkompetisi. Kalian hari ini terlihat berteman, tapi sebetulnya saling berkompetisi," kata Menteri Basuki yang sudah 37 tahun berkarir di Kementerian PUPR, di mana 11 tahun karirnya berada di posisi eselon 1 dan empat tahun menteri.
Dalam kesempatan itu Menteri Basuki juga menyampaikan pembangunan infrastruktur yang kini menjadi program prioritas nasional.
Menurutnya, dalam membangun infrastruktur diperlukan Feasibility Study (Studi Kelayakan) sehingga sebuah proyek infrastruktur layak secara teknis, ekonomis, sosial dan lingkungan, serta dapat diterima secara politis.
"Kebijakan pemerintah juga memerlukan dukungan anggaran yang ditentukan dengan cermat. Semua harus dikaji, tidak sembarangan," tegas Menteri Basuki.
Seperti dicontohkan Menteri Basuki, dalam mengurangi ketimpangan antar-wilayah Barat dan Timur, diperlukan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi bukan hanya terjadi di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa saja.
"Contohnya, setelah terbangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Papua, orang banyak datang ke perbatasan untuk melakukan perdagangan. Lalu di PLBN Entikong di Kalimantan Barat, sekarang kita buatkan pasar di perbatasan. Itu semua dilakukan untuk membangun wilayah perbatasan sebagai pusat ekonomi baru," kata Menteri Basuki.
- Semarang Dinilai Berhasil Hadapi Pandemi Dengan Sistem Kota Cerdas
- Selandia Baru Wajibkan Vaksin Covid-19 Bagi Petugas Kesehatan dan Guru
- Abaikan Prokes, Pelajar Nongkrong di Stadion Dibubarkan Polisi