Banyaknya keluhan petani terkait kurangnya alokasi pupuk bersubsidi di lapangan menyebabkan adanya perubahan kebijakan. Terbukti, di pertengah tahun 2024 Menteri Amran Sulaiman menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani Indonesia.
- Kali Tenggang Meluap, Jalur Pantura Kaligawe Banjir Saat Arus Mudik Dimulai
- 25 Polisi Penyintas Covid-19 Kota Pekalongan Donorkan Plasma Konvalesen
- Atasi Kekeringan, DPD Golkar Blora Droping 500.000 Liter Air Bersih
Baca Juga
Guna memastikan alokasi tepat sasaran, Menteri Pertanian meminta jajarannya untuk mensosialisasikan Permentan No 01 Tahun 2024 sebagai revisi Permentan No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET pupuk bersubsidi sektor pertanian.
Revisi itu guna memastikan penyaluran pupuk bersubsidi akurat dan tepat sasaran.
Direktur Manajemen Resiko Pupuk Indonesia Ninis Kesuma Andriyani menuturkan, jatah pupuk subsidi nasional pada awal tahun anggaran 2024 dijatah 4,73 juta ton.
Namun, akhir bulan Apri, Mentan Amran menambah alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton. Penambahan pupuk bersubsidi dilakukan karena banyaknya isu kelangkaan pupuk bersubsidi di kalangan petani.
"Awal-awal tahun agak ramai pupuk langka, hingga pak presiden memutuskan untuk menambah alokasi pupuk subsidi," katanya, Kamis (8/8) siang usai gelar sosialisasi di Gedung PGRI, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, sebenarnya hasil produksi pupuk Indonesia cukup besar, akan tetapi penjualan dilakukan dengan harga komersil. Sementara untuk penjualan pupuk subsidi tentu harus ada alokasi khusus dari kementrian ataupun pemerintah pusat.
Guna memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran PT Pupuk Indonesia memiliki tanggungjawab dalam penyalurannya. Pihaknya berharap para petani mengetahui adanya penambahan alokasi pupuk bersubsidi.
"Karena punya tugas menyalurkan pupuk subsidi, yang tadinya pemerintah awal tahun itu 4,7 juta ton berubah jadi 9,5 juta ton, maka perlu disosialisasikan," terang Ninis.
Pihaknya berharap, penyaluran pupuk bersubsidi ke masyarakat dapat berjalan maksimal. Sehingga, koreksi dapat diminimalisir atau zero collection.
"Kita mengundang seluruh stakeholder, jadi ada petugas verifikasi dan validasi (verval) dari Kementan, guna memastikan pupuk bersubsidi diterima kepada yang berhak serta sesuai jumlah" jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan turun langsung tersebut untuk menyerap permasalahan yang ada di lapangan agar dapat diselesaikan sekaligus menjadi masukan untuk perbaikan.
"Kita mengundang kios atau para pengecer dan juga petani itu sendiri. Kalau emang ada permasalahan nanti kita selesaikan," pungkasnya.
- Kemarahan Menteri Amran Saat Tahu Petani Pemalang Sulit Dapat Pupuk Subsidi
- Kasatgas Pangan Polda Jateng Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Aman
- Ganjar Janji Hapuskan Hutang Petani Demak