Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Pedagang Johar Berencana Demo

Rencana perpindahan pedagang pasar Johar dari Relokasi MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya yang direncanakan pada 24 September 2021 mendatang, menuai protes dari para pedagang.


Pasalnya, tidak ada pemberitahuan kepada pedagang melalui paguyuban untuk rencana perpindahan dan kejelasan jumlah lapak yang akan didapatkan saat pindah ke Johar Cagar Budaya nantinya.

Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PJPP) Pasar Johar, Surahman, mengaku kecewa karena tidak ada pemberitahuan dan diskusi bersama pedagang pasar Johar yang akan dipindahkan pada 24 September mendatang.

"Jika tidak ada solusi maka kita akan aksi misalnya akan mogok bagi akan pindah atau demo daripada kita pindah tidak bisa menempati, misalnya saya punya 4 lapak tapi dikasih satu kan susah, daripada nggak bisa jualan," kata Surahman saat ditemui RMOL Jateng, disela-sela memimpin rapat bersama para pedagang Johar, Senin (13/9).

Pihaknya merasa diperlakukan tidak adil, karena tidak diikutsertakan dalam rencana perpindahan para pedagang. "Wong yang mau dipindah kami, kok kami tidak diberitahu," ungkapnya.

Meski akan merencanakan aksi mogok masuk ke Pasar Johar, namun Surahman mengatakan jika DPRD Kota Semarang bisa memfasilitasi mediasi antara pedagang dengan Pemkot Semarang dan terdapat win-win solution, maka aksi tersebut akan dibatalkan oleh pedagang.

"Kami minta kepada dewan untuk bisa mengajak mediasi antara kami (pedagang) dengan Pemkot sebelum tanggal 24 nanti dan ada titik temu dan solusi maka aksi ini tidak akan kami lakukan," bebernya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo berharap, penataan Pasar Johar ini bisa segera dilakukan dan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi ketimpangan. "Harapan kami lebih cepat diatur dan ditata akan lebih bagus," tambah Joko.

Selain itu, dirinya berharap pembagian lapak bagi para pedagang juga dilakukan seadil mungkin. Meski wacana saat ini satu nama pedagang hanya akan mendapat satu lapak meski dulunya memiliki lebih dari dua lapak. Namun pihaknya berharap bagi pedagang lama bisa menjadi prioritas.

"Jangan sampai pasar itu sampai campur aduk, yang orang lama tidak dapat tempat tapi orang baru bisa masuk dan itu jangan sampai terjadi untuk penataan Pasar Johar," tegasnya.