Momentum Hari Jadi Purbalingga Sebagai Ajang Edukasi Budaya kepada Masyarakat

Pelaksanaan Peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Purbalingga digelar dua acara kebudayaan, yakni Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka Manggala Praja, Minggu (18/12).


"Jadi sekaligus dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa setiap momentum hari jadi kita juga memperkenalkan budaya kita tradisi kita termasuk benda-benda pusaka yang  merupakan tinggalan pusaka leluhur," ungkap Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat mengikuti Kirab Pusaka Manggala Praja di Halaman Pendopo Dipokusumo.

Acara Pahargyan Agung diselenggarakan di Pendopo Dipokusumo menampilkan beragam tarian.

Sedangkan Kirab Pusaka Manggala Praja berlangsung mengitari kota Purbalingga. Mulai dari Pendopo Dipokusumo-Alun Jalan Jenderal Soedirman-Jalan Letjend S Parman-Jalan Letkol Isdiman-Jalan Piere Tendean dan kembali ke Pendopo Dipokusumo.

Dalam kirab, selain membawa pusaka juga diiringi pasukan Bregodo Prajurit yang didatangkan langsung dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Kirab pusaka ini membawa benda-benda pusaka tinggalan leluhur-leluhur kita mengeliling kota Purbalingga. Tadi juga mengundang pasukan dari Solo termasuk dengan kereta kencananya," katanya.

Bupati Tiwi berharap Kabupaten Purbalingga ke depan lebih maju, lebih sejahtera, lebih berdaya saing dan mampu menghantarkan masyarakatnya lebih sejahtera.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Tri Gunawan mengungkapkan, konsep Kirab Pusaka Manggala Praja kali ini dibuat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Ini pertama kali Kirab Pusaka dilaksanakan dengan rute yang panjang. Biasanya hanya memutar di Alun-alun. Kali ini memutar dari alun-alun ke arah Kodim, Jalan Letkol Isdiman dan kembali ke alun-alun," katanya.