Mulai November ini, cuaca di Jawa Tengah tak baik-baik saja. Anomali cuaca yang kerap tidak menentu setiap hari membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau warga untuk waspada dan siap menghadapi musim hujan disertai cuaca ekstrem.
- BPBD Kota Pekalongan Siapkan Antisipasi Hadapi Puncak Musim Hujan
- Siaga Bencana, BPBD Temanggung Buka Call Center
- Perintah Kapolres Kebumen, Perkuat Keamanan Wilayah!
Baca Juga
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto menjelaskan, musim hujan di Jawa Tengah terjadi diperkirakan mulai November sampai akhir tahun. Cuaca diprediksi bertambah ekstrem berdekatan dengan tahun baru 2025.
"Ada potensi hujan intensitas tinggi Desember-Januari 2025, puncaknya musim hujan. Kita harap masyarakat siap dan hati-hati menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor," terang Giyarto, Minggu (3/11).
Semakin tinggi intensitas hujan di beberapa wilayah bahkan merata di kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, BMKG pun mengingatkan masyarakat harus mempersiapkan diri serta siap menghadapi puncak musim penghujan. Puncaknya awal tahun 2025, tetapi saat memasuki musim hujan ekstrem juga diperparah potensi badai siklon, yang perlu antisipasi dari jauh-jauh hari.
BMKG memprediksi, puncak musim hujan tahun depan juga masih sama, rawan menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor utamanya di daerah-daerah bantaran sungai dan perbukitan di pegunungan.
"Kita minta masyarakat waspada risiko bencana alam saat puncak musim hujan yang akan terjadi awal tahun dan mulai akhir tahun ini. Dampak cuaca ekstrem kurang lebih sama seperti tahun-tahun lalu, dapat memicu banjir dan tanah longsor di wilayah-wilayah rawan bencana terutama di tepian sungai-sungai besar maupun perbukitan di dataran tinggi," jelas Giyarto.
- DPD Geram Jateng Gandeng BPOM Berantas Narkoba
- Musim Hujan Tiba, Pembangunan Rumah Pompa Tanah Mas Berakhir
- Gempa Pacitan Tidak Berpengaruh Terhadap Perjalanan KA di Daop 6 Yogyakarta