Musim Penghujan Jadi Momentum Peningkatan Kinerja Sido Muncul

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat

Momentum musim penghujan menjadi potensial untuk kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBk. meningkat pesat. Hal ini dilihat dari rekam historis.


Dimana, setiap musim penghujan rapor bisnis suplemen dan produk herbal yang diproduksi perusahaan yang berpusat di Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang itu sering mencapai titik klimaks pada akhir tahun.

Pencapaian di akhir tahun itu bukannya tanpa sebab, mengingat musim hujan konsumen seplemen dan produk herbal meningkat pesat.

Analis Henan Puthirai Sekuritas Robertus Hardy memprediksikan musim penghujan yang kerap datang pada akhir tahun cenderung membuat masyarakat lebih antisipatif mengkonsumsi produk-produk herbal maupun suplemen kesehatan. 

Sido Muncul, sebagai salah satu perusahaan terdepan lewat produk-produk seplemen dan herbal seperti  Tolak Angin Cair, Tolak Angin Cair Sugar Free, Tolak Angin Anak, Tolak Linu Herbal, Kbe Anggur Vita C, Vitamin C 1000 Lemon, Kopi Jahe, Esemag, Jahe Wangi, STMJ, Alangsari hingga Sari Kunyit berada di garis start terdepan secara awareness konsumen. 

“Perusahaan pun telah memproyeksikan kinerja penjualan yang lebih baik pada kuartal ini, seiring musim hujan yang membuat permintaan produk obat herbal naik,” ujar Hardy dalam analisisnya.

Peningkatan kinerja Sido Muncul itu juga dibenarkan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat. Menurutnya, kenaikan kinerja sudah mulai terlihat sejak September lalu dan kini terus melejit baik penjualan maupun pendapatan.

“Meski tahun ini, pada aspek pertumbuhan kinerja, Sido Muncul sebenarnya berada dalam posisi kurang menguntungkan, karena terkendala harga komponen bahan baku impor yang semakin tak terkendali hingga mencapai lebih dari 100%,” ujar Irwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, semuanya berubah dengan cepat. Selain perilaku konsumen dan melonjaknya harga komponen bahan baku impor juga kenaikan inflasi juga mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat.

Bahkan lanjut Irwan, menjadi salah faktor kendala penjualan produk Sido Muncul yang harus di tanggulangi dengan melakukan inisiatif baru.

Namun, tutur Irwan, sejak September lalu penjualan mulai membaik bersamaan datangnya musim hujan. 

"Tidak dipungkiri memang, musim penghujan yang datang setiap akhir tahun cenderung mendorong masyarakat lebih antisipatif mengkonsumsi produk-produk herbal maupun suplemen kesehatan," tambah Irwan.

Lebih lanjut Irwan mengatakan, pendapatan laba terus mengalami kenaikan jika dibanding pada Triwulan lalu, bahkan pendapatan laba mengalami kenaikan jika dibanding pendapatan pada 2020, meski  kinerja penjualan pada Semester I/2022 turun 2,58% menjadi Rp1,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,65 triliun.

Dijelaskan Irwan, laba bersih Sido Muncul Semester I/2022 tercatat turun 11,24% secara tahunan menjadi Rp445,59 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mampu mencapai Rp502 miliar.

“Profitabilitas laba bersih pada Semester II/2022 ini optimis akan meningkat lagi dari Semester I/2022,” pungkas Irwan.