Nahdlatul Ulama Tunggu Hilal Untuk Tetapkan 1 Ramadhan

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang tengah menunggu rukyatul hilal di akhir bulan Syaban untuk menentukan awal puasa Ramadhan atau tanggal 1 Ramadhan.


Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom mengatakan nantiny para ulama NU dan pemerintah akan tetap menunggu rukyatul hilal meskipun konteks hisab sudah diketahui dalam penetapan Ramadhan.

Nantinya NU akan menyebar kali rukyat di berbagai tempat untuk menengok rukyatul hilal. Hal ini sama juga yang dilakukan oleh pemerintah yang biasanya menyebar hingga lebih dari 80 ahli rukyat di seluruh Indonesia. Setelah hasil dari masing-masing ahli rukyat terkumpul maka selanjutnya akan disidangkan untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadhan.

"Setelah ada pengunguman baru kita bisa menentukan Ramadan. Jadi, prinsipnya kita tetap menunggu rukyatul hilal," kata Anashom, Minggu (13/3).

Dia menyebut, perbedaan hisab dan rukyatul hilal untuk menentukan bulan Ramadhan bisa sangat mungkin terjadi. Paslanya, bulan Syaban dan Ramadan bisa saja berjumlah 29 atau 30 hari. 

"Kalau 30 kok di Syaban berarti istikmal Syaban. Di Ramadan juga bisa 29 atau 30 hari. Itu selalu begitu sejak jaman Rasulullah karena harus melihat hilal. Ilmu pengetahyan itu dinamis sekali," pungkasnya.