Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat turut memperparah kondisi angkutan umum, khususnya angkudes di Kabupaten Pekalongan.
- Puncak Arus Balik, Harga Tiket Naik 50 Persen
- KAI Daop 6 Lakukan Pemeriksaan Rutin Hadapi Musim Hujan
- Dermawan Asal Salatiga Ini Gandeng Bhabinkamtibmas Salurkan Ratusan Paket Sembako
Baca Juga
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro mengatakan, sebelum PPKM Darurat pun angkudes sudah 'sekarat'.
"Sebelum PPKM Darurat saja hanya 30 persen dari angkudes yang berizin yang aktif," kata Wahyu di kantornya, Senin (19/7).
Ia mencontohkan, dulu dalam satu trayek ada 114 angkudes, kini tinggal 24 unit.
Bahkan, ada jalur yang sebelumnya dilewati 15 unit angkudes, kini tidak ada sisanya.
Wahyu pun mengatakan pada masa PPKM darurat ada pembatasan jumlah penumpang maksimal 70 persen.
Lalu, sejumlah jalan juga ditutup, tetapi angkutan tetap boleh mencari jalur.
"Dibatasi pun paling hanya 10 persen hingga 15 persen tingkat keterisiannya, dapat tujuh penumpang pun sudah bagus," ucapnya.
- Kompetisi Billiard Bidik Atlet Lokal Berprestasi
- Grobogan Masih Kekurangan Penghulu
- Malam Tahun Baru, Taman Aktif akan Ditutup, Disperkim Kerahkan Satgas untuk Mengawasi