Opung Luhut: Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi Lebih Dari 5% Jadikan Indonesia Berpenghasilan Tinggi Tahun 2045

Menteri Koordinator Kemaritiman Dan Investasi Republik Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Memaparkan Pemikirannya Saat Menjadi Keynote Speaker GIHN 2024 Di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Rabu (26/06). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Menteri Koordinator Kemaritiman Dan Investasi Republik Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Memaparkan Pemikirannya Saat Menjadi Keynote Speaker GIHN 2024 Di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Rabu (26/06). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% untuk menjadikan Indonesia negara berpenghasilan tinggi sebelum tahun 2045.


Hal ini ditekankan Opung (Kakek dalam istilah Suku Batak-red) Luhut saat menjadi keynote speaker Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024 hari ke dua di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Rabu (26/06).

Dalam keynote speech-nya yang berjudul Proses Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045, Opung' Luhut memaparkan kunci utama untuk mencapai target ini adalah melalui investasi yang efisien, produktif, dan berorientasi ekspor.

Bahwa investasi tersebut harus mampu memacu pertumbuhan yang signifikan dan berkelanjutan.

"Pembangunan Indonesia diarahkan untuk penguatan pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, serta pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ungkapnya.

Dalam visi besar ini, ia menyebut, kampus memiliki peran krusial, terutama dalam hal pengembangan SDM (sumber daya manusia-red) dan penguatan riset serta teknologi.

Sementara, GIHN digelar selama tiga hari Selasa hingga Kamis (25-27/06) dengan mengusung tema Menumbuhkembangkan Kepemimpinan yang Kreatif, Inovatif, dan Berdaya Dampak juga menggelar talk show Kebangsaan bersama Rektor  UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, S.E., M.M., dengan moderator Timothy Marbun.

Dalam menjawab tantangan pengembangan SDM, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengemukakan pentingnya menumbuhkembangkan SDM dengan kreativitas dan inovasi dalam dunia pendidikan.

Menjadi salah satu bagian upaya pengembangan SDM dan menjadi institusi pendidikan yang berdampak dilakukan melalui GIHN. Hal ini diungkapkannya dalam

UKSW, menurut dia, dengan visi menumbuhkembangkan Creative Minority, berupaya menggerakkan massa yang pasif menjadi aktif dengan kurikulum yang memanusiakan manusia.

Rektor Intiyas juga mengajak kampus-kampus lain untuk menghasilkan karya yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.

Rektor Intiyas turut mengungkapkan bahwa UKSW yang merupakan universitas magistrum et scholarium yang menekankan kesetaraan dan tidak memisahkan diri dari masyarakat yang akan dilayani.

"Jika pemerintah memerlukan hal-hal demi pengembangan, gandenglah kami," pesannya kepada Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, S.E., M.M.

Selaras dengan konsep pengembangan SDM yang diungkapkan Rektor Intiyas, Kuliah Umum bertajuk Leading with Innovation and Influence: Gen Z Navigating Challenging Times, Prof. Rhenald Kasali., Ph.D., menekankan pentingnya kombinasi karakter dan keterampilan.

Kombinasi kemampuan yang dimiliki Gen Z dan etos kerja yang dimiliki Gen X penting untuk menjadi sukses di era Revolusi Industri 5.0.

"Gen Z, dengan kemampuannya yang terbiasa dengan teknologi sejak dini, dan Gen X dengan etos kerja yang kuat, dapat menjadi tenaga kerja yang hebat dan tangguh," ungkapnya.

Prof. Rhenald Kasali juga menjelaskan bahwa dunia saat ini dipengaruhi oleh Algorithm World yang menciptakan lingkungan hybrid antara dunia nyata dan digital.

Di tengah perubahan ini, generasi yang tidak memiliki keterampilan teknologi dan etos kerja yang kuat berisiko menjadi pengangguran.

Dalam penutupannya, Prof. Rhenald Kasali menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang hadir tentang pentingnya etos yang kuat dalam menghadapi tantangan global. “Milikilah etos kerja yang kuat. Bekerja, bertarung semua memerlukan disiplin dan kerja keras," pesannya.