Paham Radikal Beredar Luas di Medsos, Tren Fenomena Terorisme Tunggal Meningkat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar/Net
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar/Net

Fenomena terorisme tunggal atau dikenal dengan lone wolf mengalami tren meningkat, salah satu penyebabnya dipengaruhi perkembangan media sosial.


Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1).

"Fenomena teror seorang diri Lone Wolf ini juga cukup meningkat," kata Boy.

Boy menilai, konten-konten paham radikal yang beredar bebas di media sosial menjadi pemicu aksi meningkatnya gerakan terorisme lone wolf.

"Berkaitan dengan penyebarluasan paham radikalisme di sosial media sehingga seorang diri di antara warga negara kita ini telah berapa kali menjadi pelaku terorisme," terangnya.

Salah satu fenomea aksi terorisme lone wolf yang menyita perhatian adalah seorang perempuan berinisial ZA yang melakukan upaya menyerang Mabes Polri di Jakarta.