Purbalingga – Hamparan padi yang menguning di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga jadi saksi dimulainya Panen Raya, Senin, (07/04).
- Terjangan Hujan Dan Angin Kencang Robohkan Ruang Pamer Wonogiri Expo 2025
- Kemeriahan Hari Jadi Wonogiri Ke-284
- TNI-Polri Dan Pemkab Sukoharjo Karya Bakti, Bersihkan Pasar Cuplik Dan Saluran Irigasi
Baca Juga
Di bawah terik matahari pagi, deru mesin Combine Harvester mengiringi langkah Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, memimpin langsung panen simbolis. Dengan helm pelindung dan jaket lapangan, ia duduk di balik kemudi mesin panen modern bantuan Kementerian Pertanian.
Hasilnya, tiga karung gabah kering panen varietas Inpari Nutri Zinc, masing-masing seberat satu kuintal, langsung ditebus Perum Bulog Cabang Banyumas seharga Rp6.500 per kilogram.
"Saya tadi sempat menjajal sendiri Combine Harvester ini. Meski butuh adaptasi, tapi petani bilang alat ini sangat membantu. Panen jadi lebih cepat dan efisien," kata Wabub Dimas.
Purbalingga, kata dia, saat ini masih mencatat surplus sekitar 1.000 ton gabah. Namun, Dimas menegaskan, surplus bukan alasan untuk berpuas diri. Ia menargetkan indeks pertanaman (IP) di daerahnya yang saat ini masih di angka 1,8 bisa ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali panen dalam setahun.
"Kita punya lahan dan tenaga. Kebutuhan pangan besar adanya di kota, tapi lahannya ada di desa. Ini momentum kita," ujarnya.
Panen Raya ini juga menjadi bagian dari agenda nasional yang dicanangkan serentak oleh Kementerian Pertanian di 14 provinsi. Acara puncaknya berlangsung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Revon Harpindiat, menyebut Kecamatan Kemangkon sebagai salah satu lumbung pangan utama. Panen di Gambarsari diperkirakan menghasilkan 7,7 ton gabah per hektare, dengan target 10 hektare panen per hari atau setara 77 ton gabah.
Hingga sehari sebelum panen raya, serapan gabah oleh Bulog baru mencapai 22,75% dari target 4.100 ton. Sementara untuk beras, baru 10,82% dari target 1.180,95 ton. Meski demikian, Revon tetap optimistis.
"Masih ada waktu sampai akhir April. Apalagi kami juga didukung infrastruktur dari Kementerian, seperti 86 unit irigasi baru. Sebanyak 24 unit di antaranya ada di Kemangkon," ujarnya.
Revon menambahkan, kerja sama lintas sektor seperti TNI-Polri juga menjadi kunci penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
- Penerbangan Karimunjawa Siap Beroperasi Sepekan 3X, Ini Jadwal Dan Rutenya
- Konflik India–Pakistan 2025: Perang Narasi, Teknologi, dan Pergeseran Geopolitik
- Mewaspadai Distorsi Sejarah Oleh Klan Ba'alawi: Perspektif Kritis Dan Edukatif