Kebaya merupakan baju tradisional asli Indonesia. Agar budaya berkebaya tidak hilang ditengah modernisasi jaman, Tim Nasional Pengajuan Penetapan Hari Kebaya Nasional berupaya agar pemerintah menetapkan Hari Kebaya Nasional.
- Secara Serentak, Ditlantas Polda Jateng Terapkan Materi Ujian Praktik Terbaru di Jateng
- Pelonggaran Pada PPKM Darurat Level 4 Harus Diantisipasi Dengan Baik
- MPR RI : Kebijakan Energi Nasional Harus Didasari Semangat Kemandirian
Baca Juga
Ketua Tim Nasional Pengajuan Penetapan Hari Kebaya Nasional, Lana T Koentjoro sampaikan pihaknya optimis pemerintah akan mendukung upaya tersebut.
"Pasalnya dari 10 kementerian dan sejumlah pihak telah memberikan dukungannya. Seperti di Kota Solo ini dengan diadakannya Parade Kebaya Nasional," paparnya, Sabtu (4/6) malam.
Dipilih kota Solo sebagai sebagai pendorong untuk Penetapan Hari Kebaya Nasional, sebab di kota Bengawan ini dikenal sebagai kota Budaya. Selain itu masih banyak ditemukan masyarakatnya menggunakan kebaya.
"Parade Kebaya Nusantara ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia. Nantinya juga akan digelar kegiatan serupa di berbagai daerah disesuaikan dengan kearifan lokal setempat," tandasnya.
Sementara itu R. Ay Febri Hapsari Dipokusumo, selaku panitia pelaksana Parade Kebaya Nusantara sebut kegiatan ini didukung penuh pemkot Solo, Kraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Parade Kebaya Nusantara ini diikuti berbagai komunitas. Mulai dari penjual jamu gendong, abdi dalem keraton serta pesinden yang dalam keseharian mereka selalu mengenakan kebaya.
"Selain itu juga ada pekerja seni, perwakilan pelajar, organisasi perempuan dan tokoh masyarakat," pungkas Febri Hapsari Dipokusumo.
- Maximus Gladiator Optimistis Papua Setara dengan Provinsi Lain
- Bupati Demak Minta Bantuan Rp 150 Milyar ke Kementerian PUPR untuk Bangun Tanggul Laut
- Pemerintah Optimis RUU PPRT Segera Dibahas