Partai Buruh Lakukan Edukasi No Money Politics Saat Kampanye

Anggota Partai Buruh Melakukan Kampanye Dengan Canvasing Di Depan Pabrik. Foto: Nungku S Hardiyanto/RMOLJateng
Anggota Partai Buruh Melakukan Kampanye Dengan Canvasing Di Depan Pabrik. Foto: Nungku S Hardiyanto/RMOLJateng

Seharusnya biaya untuk kampanye politik itu tidak mahal bahkan bisa gratis. Hanya saja pelaku di dunia politik yang membuatnya mahal. Hal tersebut disampaikan oleh Jangkar Puspito, disela melakukan kampanye canvasing Partai Buruh, Rabu (07/02).

Caleg dari partai nomor urut 6 tersebut menyampaikan bahwa money politics (politik uang) bisa tidak terjadi jika pemilih benar - benar di edukasi.

"Seperti Partai Buruh, kami tidak melakukan kampanye besar-besar. Kami kampanyenya internal karena itu kami hanya melakukan pembagian brosur kepada teman-teman buruh yang baru keluar dari pabrik," ucap caleg DPRD Provinsi kepada RMOLJateng.

Ia pun menyebut bahwa biaya kampanye yang besar terutama dari memberikan uang politik yang membuat demokrasi tercoreng.

"Demokrasi adalah dari rakyat untuk rakyat. Harusnya tanpa iming-iming. Kita bisa melakukan sapa pemilih atau sapa karyawan dengan tanpa menggunaman uang, atau money politics," pungkasnya.

Saat ini Partai Buruh secara massive (besar-besaran) melakukan kampanye dari pabrik ke pabrik dengan mengajak karyawan bertemu dan mengatakan visi dan misi sekaligus mengedukasi agar tidak memilih caleg yang melakukan money politics.