Pasar Murah Beras di Pekalongan, Emak-emak Rela Berdesak-desakan

Para emak di Kabupaten Pekalongan berdesakkan di pasar murah beras Kajen, Kamis (22/2). RMOL Jateng
Para emak di Kabupaten Pekalongan berdesakkan di pasar murah beras Kajen, Kamis (22/2). RMOL Jateng

Ratusan emak-emak berdesakkan di pasar murah beras di Pasar Kajen. Pasar murah itu diadakan Pemerintah Kabupaten Pekalongan bersama Bulog.


Pasar murah ini menawarkan lima ratus paket beras dengan harga Rp52.000 per paket. Setiap paket berisi lima kilogram beras. 

Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran yang mencapai Rp15.000 per kilogram.

Banyak emak-emak rela berdesak-desakan dan mengantre sejak pagi. Pasar murah ini dibuka sekitar pukul 08.00 WIB, tetapi antrean sudah terlihat sejak pukul 07.00 WIB.

Okta, salah satu pembeli beras murah, mengaku senang bisa mendapatkan beras murah. Ia mengatakan, ia mengantri selama satu setengah jam untuk mendapatkan beras murah.

"Selisihnya lumayan, Rp5.000 per kilogram. Ini kan bisa menghemat pengeluaran rumah tangga. Desak-desakan sih, tapi ya namanya juga pasar murah," ujar Okta, warga Kajen, Kamis (22/2).

Suci, warga Kajen lainnya, juga mengungkapkan kepuasannya. Meskipun ia harus menggendong anaknya, ia tetap berusaha mendapatkan beras murah.

"Dari jam sembilan baru dapat. Iya, gendong anak. Selisihnya Rp4.500 per kilogram. Iya, rela antri demi beras murah," kata Suci.

Namun, tidak semua emak-emak bisa mendapatkan beras murah. Beberapa di antara mereka harus pulang dengan tangan hampa setelah antri berjam-jam. 

Mereka mengeluhkan sistem antrian tidak tertib dan mudah diserobot oleh orang lain.

Aminah, warga Kajen, adalah salah satu yang gagal mendapatkan beras murah. Ia mengaku sudah mengantri sejak pukul tujuh, tetapi tidak kebagian beras murah.

"Yang tidak antri malah dikasih. Yang antri dari pagi malah tidak dapat. Ya kecewa dong. Harusnya ada petugas yang mengatur antrian biar adil," keluh Aminah.

Pasar murah ini berlangsung kurang dari dua jam. Sebanyak lima ratus paket beras habis terjual. Pemerintah Kabupaten Pekalongan berencana untuk terus menggelar pasar murah ini untuk menstabilkan harga beras di pasaran. 

Dewi Fanbayun, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindag Kabupaten Pekalongan, menyebut fenomena kenaikan harga beras terjadi secara nasional.

"Pasar murah ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat dan menstabilkan harga. Kalau sudah panen, harga bisa normal kembali. Stok beras juga aman. Cuma ini, harga beras naik, terjadi secara nasional," jelas Dewi.

Pasar murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk menghadapi bulan puasa dengan lebih tenang.